Gerakan lapisan tanah di dasar laut bisa menyebabkan gelombang tsunami. Pergeseran lapisan bumi (tektonik) itu bisa disebabkan gempa, letusan gunung atau gerakan-gerakan lain. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu yang artinya pelabuhan, dan nami artinya gelombang. Tsunami artinya “ombak besar di pelabuhan”. Tsunami dikenal dengan gelombang pelabuhan karena daya menghancurkannya baru tampak ketika gelombang itu sampai ke pelabuhan atau pantai. Tsunami tidak sama dengan gelombang pasang.
Gelombang tsunami mempunyai pola kecepatan dan tinggi gelombang. Apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sedangkan kelajuannya menurun.
Ditengah laut, tsunami bergerak amat cepat, dan ketika mendekati pantai dan mencapai daratan akan menimbulkan gelombang yang tingginya berkisar 4 sampai 24 meter, dan jangkauan ke daratan 50 sampai 200 meter dari garis pantai. Gelombang tsunami terjadi beruntun dan tiba-tiba, sehingga mengakibatkan kerugian harta benda dan menelan korban. Tinggi dan besarnya gelombang tsunami di garis pantai dipengaruhi oleh besar kecilnya pergeseran tanah dan bentuk garis pantai.
A. Dampak Tsunami
Banjir dan genangan air daratan
Misalnya di beberapa kawasan di Banda Aceh, tsunami menimbulkan genangan air laut sekitar 20 sampai 60 cm, dan meninggalkan endapan lumpur setebal 10 sampai 20 cm.
Kerusakan sarana dan pra-sarana
Pemerintah melakukan inventarisasi kerusakan lahan pertanian di pantai barat Aceh pada 2005, sedikitnya 120 hektar rusak atau tergenang air laut. Kerusakan ini belum termasuk gedung-gedung, jalan dan jembatan.
Pencemaran Lingkungan
Tsunami menghanyutkan benda-benda sejak lautan hingga daratan. Benda-benda yang hanyut terdampar dan tak berguna, menjadi sampah. Sumbersumber air bersih pun tercemar digenangi air laut.
Korban harta dan jiwa
Dengan kekuatannya gelombang tsunami dapat memusnahkan benda-benda yang dilaluinya.
B. Apakah yang Dapat Kita Lakukan?
Sebelum Tsunami
Kenalilah tanda-tanda terjadinya tsunami. Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar. Yaitu gempa bumi yang berpusat (hiposentrum) di laut dangkal (0 sampai 30 km). Gempa yang menimbulkan tsunami paling tidak berkekuatan 6.5 Skala Richter atau gempa yang berpola sesar naik atau sesar turun.
Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan menyurut, melewati garis pantai normal. Kita bisa melihat ikan atau binatang laut lainnya, karena biasanya bagian tersebut terendam air. Akan tercium juga aroma garam yang menyengat. Waspadalah, jika itu terjadi, artinya dalam beberapa saat gelombang tsunami akan datang.
Jika kamu tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman, jika tsunami terjadi. Yaitu jalur tercepat menuju tempat atau dataran tinggi yang tidak dapat dicapai genangan gelombang tsunami. Lakukan hal yang sama jika kamu berada di pantai, pikirkan cara-cara evakuasi. Jika tidak melihat ada dataran yang lebih tinggi, pilihalah gedung tinggi (minimal tiga lantai) dengan kontruksi yang kuat. Waspadalah selalu karena bencana datang dengan tiba-tiba.
Saat Tsunami Datang
Jika gelombang tsunami datang, kamu tidak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri. Maka penting bagimu untuk bertindak tepat dan cepat. Namun yang terpenting adalah jangan panik.
Bergeraklah segera sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika kamu tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi. Ingat, ketinggian air genangan akibar gelombang tsunami, bisa mencapai 24 meter. Adaalah tempat tinggi semacam itu yang bisa dicapai dalam waktu singkat?
Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung tinggi yang konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan sudah tua. Berlindunglah di lantai yang aman, tunggulah di sana sampai air tsunami benar-benar surut.
Jika gelombang tsunami menghanyutkanmu, carilah benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Berpeganglah erat-erat pada benda itu. Usahakan tidak meminum air laut dan tetap di permukaan air untuk dapat bernafas. Jika gelombang membawamu ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah bertahan disitu. Tetaplah berdoa untuk keselamatan. Tunggulah sampai air surut dan keadaan tenang.
Sesudah Gelombang Tsunami
Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai semita kita setola tsunami melanda. Jangan larut dalam suasana itu, usahakan untuk tenang. Kuatkan hatimu untuk menghadapi kenyataan.
Setelah air surut, kamu mungkin berniat kembali ke rumah. Berhati-hatilah, jangan melewati jalan-jalan atau daerah yang rusak. Ikuti himbauan dari pemerintah atau regu penyelamat.
Jika kamu sudah sampai di rumah. Jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluargamu satu per satu. Hindari instalasi atau kabel listrik.
Sesudah tsunami banyak orang mengalami tekanan baik secara fisik maupun mental. Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-temanmu, terutama yang mengalami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan, dan kehilangan. Jagalah kesehatanmu sendiri dengan pola makan dan istirahat yang baik, sehingga kamu bisa membantu orang lain.
Untuk mendapatkan bantuan dan informasi, datanglah ke posko bencana PMI. Jalinlah komunikasi dan kerjasama dengan warga sekitar kita. Jika kamu cukup kuat, bantulah keluarga atau tetanggamu yang lebih lemah. Bersiaplah untuk kembali kehidupan yang normal.
0 komentar:
Post a Comment