Pages

Powered by Blogger.

Tuesday, 27 September 2016

Gunung Berapi

  Indonesia terletak pada pertemuan tiga lapisan kerak bumi yaitu, Lempeng Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia yang bergerak ke arah yang berbeda. Pergerakan yang terjadi sejak jutaan tahun lalu inilah yang menyebabkan adanya rangkaian gunung api.

     Gunung api tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagian besar gunung api itu, adalah gunung api aktif. Volcano dalam bahasa Inggris berasal dari Bahasa Yunani “vulcanus” atau “vlcan” yang artinya gunung api.

     Letusan gunung api adalah endapat magma yag keluar akibat dorongan gas yang bertekanan tinggi dari perut bumi. Letusan gunung api membawa batu dan abu yang dapat menyembur sampai 18 km sedangkan aliran lavanya bisa mencapai 90 km.

A. Bahaya Gunung Api

     Bahaya gunung api timbul dari material yang dikeluarkannya, baik benda padat, cair dan gas serta campuran diantaranya. Benda-benda tersebut cenderung merusak serta menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta dalam kehidupan kita

     Bahaya gunung api dibagi menjadi 2 (dua) kategori:

Bahaya primer atau bahaya langsung, yaitu bahaya yang ditimbulkan secara langsung pada saat letusan gunung api terjadi. Hal ini disebabkan oleh material yang langsung dihasilkan atau dikeluarkannya seperti; aliran lava, lelehan batu pijar, aliran awan panas (pyroclastic flow), hujan abu dan lontaran material pijar.Bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung, yaitu bahaya setelah letusan gunung api, yang biasanya berasal dari material yang dikeluarkannya. Yang sering terjadi di Indonesia adalah bahaya lahar. Lahar merupakan campuran air dan material letusan lainnya yang ukurannya berbeda-beda. Campuran ini mengalir menuruni lereng dan terendap di daratan yang landai atau tempat yang lebih rendah. Lahar terbentuk karena adanya hujan lebat pada saat atau beberapa saat setelah letusan terjadi.

     Tingkat bahaya gunung api tergantung pada sifat erupsi atau letusannya, keadaan lingkungan sekitarnya, kepadatan penduduknya, serta sifat gunung api tersebut. Dalam kondisi tertentu, letusan gunung api juga dapat menyebabkan kebakaran hutan, menyebarkan gas beracun, gempa bumi dan gelombang tsunami.

C. Langkah Aman di Gunung Api

    Pemerintah  melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) melakukan pengawasan pada gunung api aktif di Indonesia. Tidak kurang dari 500 buah gunung api tersebat di seluruh Indonesia, 129 diantaranya adalah gunung api aktif, dan 70 diantaranya adalah gunung api yang sering meletus.

    Dengan melakukan pengawasan, pemerintah dapat memberikan peringatan jika gunung api mulai membahayakan kehidupan masyarakat sekitarnya.

    Di bawah ini adalah tingkat isyarat gunung api di Indonesia :

Status Awas, pada situasi ini gunung api dalam keadaan siap meletus atau kritis. Jika ada penduduk yang tinggal disekitarnya, akan sangat mungkin terjadi bencana. Biasanya pemerintah melakukan pengawasan penuh, dengan koordinasi non-stop 24 jam, dan wilayah berpenduduk direkomndasikan untuk dikosongkan.Status Siaga, pada situasi ini gunung api sudah menunjukkan tanda-tanda akan meletus, terjadi peningkatan kegiatan seismik. Data-data menunjukkan letusan bisa saja terjadi dalam dua minggu. Pemerintah akan melakukan sosialisai dan persiapan menghadapi situasi darurat. Koordinasi harian dilakukan dan petugas melakukan piket penuh.Status Waspada pad siatuasi ini, gunung api menunjukkan aktivitasnya yang cenderung di atas normal. Aktivitas ini menyangkut seismik dan vulkanik. Terdapat juga tanda-tanda aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal. Pada tahap ini pemerintah melakukan penyuluhan atau sosialisasi, penilaian bahaya, pengecekan sarana dan piket terbatas.Status Normal, tidak ada gejala aktivitas agma. Pemerintah hanya melakukan pengamatan rutin, penilaian dan penyelidikan seperlunya.

     Meskipun pemerintah melakukan pengawasan penuh pada gunung yang aktif, bukan berarti kita tidak waspada. Jika kita tinggal dekat dengan gunung api, kita harus mengenali tanda-tanda letusan. Waspadai juga daerah-daerah yang berbahaya. Ketahuilah cara-vara mendapatkan informasi mengenai status gunung api di tempat kita.

D. Jika Gunung Api Meletusp

Jika kamu tinggal di daerah rawan letusan gunung api dan gunung api tersebut dinyatakan meletus lakukanlah langkah-langkah berikut :

Ikuti jika ada himbauan mengungsi. Jangan berdiam di tempat yang berbahaya. Ikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan. Jangan melewati lembah yang dilalui aliran sungaiSebelum mengungsi, tutuplah pintu dan jendela, matikan alat-alat listrik dan bawalah perbekalan makanan yang ada di rumahJika terjebak di luar lindungi dirimu dari benda-benda yang disemburkan oleh letusan gunung api, carilah tempat berlindung. Waspadai juga aliran lahar jika kamu berada di daerah aliran sungaiLindungi juga dirimu dari hujan abu, kenakan baju dan celana panjang, kaca mata, masker atau penutup wajah dan topiJika tidak ada masker, gunakan saputangan yang dibasahi. Sapu tangan yang basah bisa menahan debu masuk ke pernafasan kita.

E. Setelah Gunung Api Meletus

Jika kita mengungsi, kembalilah ke rumah ketika keadaan dinyatakan benar-benar amanBersihkan atap dari timbunan abu, karena timbunan abu bisa menyebabkan atap runtuhTetap lindungi tubuhmu dari abu, terutama mulut dan gidung, abu gunung api bisa menimbulkan iritasi dan mengganggu pernapasan.Tolonglah tetangga dan orang-orang di sekitarmu, terutama anak-anak, orang cacat dan orang yang lanjut usia

F. Manfaat Gunung Berapi

     Selain memiliki bahaya letusan, material yang dikeluarkan gunung api dapat bermanfaat bagi penduduk yang tinggal disekitarnya. Material itu banyak mengandung bahan bangunan dan mineral. Di sekitar gunung api sering ditemukan energi panas bumi. Energi panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik

     Karena mineral itu juga, tanah di sekita gunung api subur bagi pertanian. Tanah yang subur juga membuat daerah sekitar gunung api memiliki kekayaan flora dan fauna serta pemandangan yang indah. Gunung api sering menjadi tempat tujuan wisata.

0 komentar:

Post a Comment