Pages

Powered by Blogger.

Tuesday, 27 September 2016

Gempa Bumi

     Permukaan bumi tempat kita berpijak, terdiri atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan tektonik. Di bawah kerak bumi terdapat lapisan lunak yang terbentuk dari batuan panasyang mencair. Hal ini membuat lempengan di atasnya tidak stabil, sepanjang waktu selalu bergerak.

     Jika antara lempeng yang bergerak tersebut terjadi pergeseran, pendorongan atau bertumbukan secara frontal, terjadilah gempa bumi. Gempa bumi bisa juga disebabkan oleh aktivitas gunung api atau runtuhnya bebatuan.

A. Jenis-jenis Gempa Bumi

1. Gempa tektonik

     Gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempengan tektonik. Seperti gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

2. Gempa vulkanik

     Gempa yang disebabkan aktivitas gunung api. Gemap vulkanik disebabbkan oleh pergerakan magma ke atas permukaan gunung api, yang menimbulkan pergeseran batu-batuan.

3. Gempa induksi

     Gempa yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat sumber-sumber lainnya, misalnya runtuhnya tanah dan bebatuan akibat penggunaan bahan peledak.

B. Akibat Gempa Bumi

     Gempa bisa menghancurkan bangunan karena goncangannya yang keras. Gempa mengakibatkan timbulnya kerugian baik harta maupun nyawa. Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsoran dan kebakaran.

     Pusat gempa disebut hiposentrum, biasanya berada jauh di bawah permukaan bumi, tepat di tempat batuan yang pecah dan bergeser untuk pertama kali. Sedangkan episentrum adalah titik di permukaan bumi, tepat di atas pusat gempa.

     Gerakan bantuan yang menyebabkan getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang ini bergerak ke segala arah dari hiposentrum, gelombang seismik semakin melemah.

     Alat pengukur getaran gempa disebut seismograf atau seismometer. Alat ini mencatat pola gelombang seismik dengan kekuatan sekaligus dengan lamanya gempa. Seismograf modern menggambarkan gerakan tanah yang ditempelkan paa silinder yang berputar. Hasil yang berupa garis yang bergelombang membentuk seimograf.

     Para seismolog terus mencari metode baru yang akan membantu mereka meramalkan waktu dan tempat terjadinya gempa bumi besar. Saat ini yang bisa dilakukan adalah mengetahui sesegera mungkin jika gempa besar terjadi, dan melakukan tindakan penyelamatan. Dengan demikian kerugian dan korban dapat dikurangi.

C. Apa Yang Dapat Kita Lakukan ?

     Sebelum terjadi gempa bumi, kita bisa melaksanakan kesiapsiagaan sebagai berikut:

Kenali daerah sekitar tempat tinggalmu, apakah terletak di daerah rawan gempa?Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat atau cara-cara keluar jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri.Di dalam ruangan tempat kita berdiam, perhatikan tempat-tempat yang aman untuk berlindung ketika gempa terjadi.Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat atau di bawah jendela kaca, di dekat tiang atau pilar.Catat dan simpanlah nomor-nomor telpon penting yang harus dihubungi pada saat terjadi gempa bumi, seperti kantor PMI Cabang, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi dll.Matikan kran air, kompor, gas dan listrik apabila selesai digunakan.

     Ketika gempa terjadi, tetaplah tenang. Lalu lakukan tindakan sebagai berikut:

1. Jika kamu berada di dalam rumah

     Berusahalah menyelamatkan diri dan keluargamu. Berlindunglah di bawah meja agar tubuh tidak terkena benda-benda yang berjatuhan. Lindungi kepalamu dengan apa saja, misalnya; bantal, papan atau dengan kedua tangan dengan posisi telungkup.

2. Jika kamu berada di luar rumah

     Merunduk dan lindungilah kepalamu, bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang, menuju daerah terbuka. Jangan tiang, menuju daerah terbuka. Jangan melakukan tindakan apapun, tunggulah sampai keadaan benar-benar tenang. Setelah gempa yang pertama, biasanya ada gempa susulan.

3. Jika berada di mal atau tempat umum lainnya

     Usahakan tetap tenang, biasanya kerumunan orang dalam bencana berpotensi kepanikan. Ikuti petunjuk dari satpam (satuan pengaman) atau petugas penyelamat. Jangan menggunakan lift ketika terjadi gempa atau kebakaran, gunakan tangga darurat. Bergeraklah ke tempat terbuka.

4. Jika berada di dalam kendaraan

     Berpeganganlah dengan erat pada tiang atau apapun didekatmu sehingga tidak terjatuh ketika terjadi goncangan atau berhenti secara mendadak. Tetaplah tenang dan ikuti perintah atau petunjuk dari petugas. Mintalah pengemudi untuk menghentikan kendaraan. Bergeraklah ke tempat yang terbuka.

5. Jika berada di gunung atau pantai

     Gempa dapat menimbulkan longsor di gunung atau perbukitan. Jika kamu berada di daerah pegunungan, bergeraklah ke tempat yang aman yaitu lapangan terbuka yang jauh dari daerah lereng. Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami. Bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi atau perbukitan.

     Setelah peristiwa gempa terjadi, lakukanlah langkah-langkah berikut:

Bila kamu masih berada di dalam gedung atau ruangan segeralah keluarPeriksalah keadaanmu sendiri, apakah ada bagian tubuhmu yang terluka atau tertimpa benda-bendaMintalah orang dewasa untuk mematikan aliran listrik dan gasJangan menyalakan api bisa terjadi kebocoran gas atau tumpahan bahan bakar.Jika kamu merasa mampu, berilah pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitarmuDengarkanlah informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan bertindaklah sesuai dengan himbauan.

     Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memperkirakan kapan terjadinya gempa. Para ilmuan merekam setiap getaran yang terjadi di bumi dengan harapan dapat menemukan polanya. Tetapi penyebab gempa berada di dalam perut bumi, kita mengetahui adanya gempa pada saat getaran itu terjadi.

0 komentar:

Post a Comment