Angin adalah gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin memberikan banyak manfaat, misalnya membantu penyerbukan tanaman dan sebagai sumber energi. Namun ketika kekuatannya besar, angin dapat mengakibatkan bencana.
Angin kecang bertiup sangat kuat disebut angin topan. Kata topan berasal dari “taifun” bahasa Tionghoa tai feng, kata Yunani “typhoon”. Angintopan sesuai dengan kekuatan dan tempat bertiupnya memiliki nama yang berbeda-beda.
Penamaan angin topan bertujuan untuk membedakan dan menghindari kebingungan. Pada saat yang sama terkadang beberapa angin topan bertiup. Misalnya di Bangladesh di sebut cycloon (silikon), di Amerika Hurricane (hurikan), di Jawa disebut angin puyuh atau puting beliung dll.
Kecepatan angin tiopan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem suaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatak sekitar 20 km per jam. Din Indonesia angin topan juga disebut badai.
Badai terjadi karena gangguan pada atmosfer, yang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Badai ditandai dengan angin kencang, petir, kilat dan hujan lebat. Di daerah tertentu badai disertai curahan salju, es atau pasir.
Angin topan yang disertai badai dapat mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil, merusak jaringan listrik, menghancurkan bangunan dan menyebabkan erosi di daerah pesisir.
B. Kesiapsiagaan Angin Topan
Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai terbentuk melalui proses selama beberapa jam sebelumnya. Satelit cuaca yang canggih bahkan bisa memantau arah angin dan pergerakan badai. Pemantauan melalui satelit cuaca ini, tentunya dapat menjadi peringatan bagi kita. Badan Meterologi dan Geofisika (BMG) melaui radio dan televisi sering memberitakan prakiraan cuaca. Meskipun demikian, prakiraan terkadang sangat rumit dan tdak memberikan data yang akurat.
Maka selain memantau prakiraan cuaca, sangat penting bagi kita melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan sebagai berikut :
Pelajari dan kenali tanda-tanda akan terjadinya topan yaitu awan gelap, tebal dan tampak menakutkan, petir dan kilat dari kejauhanKenali jalur-jalur cepat dan aman ke tempat pegungsian.
Jika daerah tempat tinggalmu rawan angin topan, maka ajaklah seluruh keluarga untuk mempertimbangkan tindakan berikut ini :
Memperkuat struktur bangunan rumah yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya anginMembangun fasilitas perlindungan atau penampungan sementara jika angin topan terjadi, biasanya adalah ruang bawah tanah.Mengamankan benda-benda mudah terbang, sehingga tidak membahayakan jika angin topan terjadiPara nelayan harus selalu menambatkan perahu erat-erat
C. Saat Topan Melanda
Bergeraklah ke tempat yang aman. Jika berdian di rumah dianggap cukup aman, tutuplah jendela rapat-rapat, bersiap-siaplah jika ada himbauan untuk mengungsi. Matikan aliran listrik dan jangan menyentuh alat-alat listrik. Petir bisa saja mengalir melalui kabel alat-alat listrik. Jika harus mengungsi, tetaplah tenang dan tertib, bawalah “tas siaga bencana” dan keperluan lan yang sudah disiapkan.
D. Sesudah Topan Melanda
Seperti setelah bencana lainnya, ada kemungkinan kerusakan pada jaringan listrik dan rumah kita, makan berhati-hatilah. Jangan tinggalkan rumah atau tempat pengungsian sampai keadaan benar-benar aman. Hindari menyalakan korek api, aliran gas atau listrik, bisa jadi ada kebocoran gas atau kerusakan kabel listrik.
Periksalah bagian-bagian rumahmy, mungkin ada bagianyang rusak dan membahayakan, seperti atap yang runtuh, pipa gas yang bocor dll. Ikuti terus perkembangan pasca bencana dan bekerjasamalah dengan masyarakat sekitarmu. Hindari bepergian ke daerah-daerah yang berbahaya.
0 komentar:
Post a Comment