Pages

Powered by Blogger.

Tuesday, 27 September 2016

Tumbuh Kembang Remaja

Potensi diri merupakan kemampuan diri yang dimiliki seseorang yang dikembangkan dan didayagunakan untuk mencapai tujuan hidup.

A. PERUBAHAN YANG TERJADI SELAMA TUMBUH KEMBANG DARI FASE ANAK KE REMAJA
    Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang (semakin matang), \
menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati. Selama mengalami tumbuh kembang dari anak-anak menjadi remaja, seseorang mengalami beberapa perubahan penting.
Perubahan bentuk (anatomi tubuh) :Pembesaran alat kelaminPertumbuhan rambut di beberapa tempatPeningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawatSuara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada anak perempuan, suara berubah menjadi lebih lembutPembesaran otot pada remaja laki-laki dan pembesaran pinggul serta dada bagi perempuanPerubahan faali (fungsi tubuh) :Alat kelamin peka dan mudah terangsang. Jika terangsang, alat kelamin membesar/membengkak dan keluar lendirKeluar sperma waktu tidur (mimpi basah) pada anak laki-laki. Bagi perempuan, mereka mengalami menstruasi pertama (yang menandakan alat reproduksi mereka sudah mulai berfungsi)Perubahan kejiwaan :Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk pada masalah-masalah reproduksiPerhatian terhadap masalah seks meningkatKeberanian untuk mencoba-coba, terutama jika didesak lingkunganAnak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk perempuan, mereka cenderung suka ngerumpi
B. KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TUMBUH KEMBANG REMAJA LAKI-LAKI DAN REMAJA PEREMPUAN
Kesamaan:Tiap-tiap remaja berkembang menuju pencapaian potensi (fitrah) manakala lingkungan hidup mereka mendukung pencapaian potensi tersebut, baik sebagai orang dewasa laki-laki maupun perempuan.Perbedaan:Ada beberapa perbedaan kecepatan tumbuh dan berkembang bagi remaja pada umumnya. Remaja putri lebih cepat matang daripada laki-laki. Yang sering terjadi, remaja putri memiliki lebih sedikit kesempatan tumbuh dan berkembang secara fitrah. Ini karena kaum perempuan mengalami kepercayaan yang lebih rumit dan penuh masalah tentang tumbuh kembang mereka.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG REMAJA
    Tumbuh kembang dipengaruhi dua faktor.
Faktor Internal PembawaanFaktor Eksternal, yang mencakup:KesehatanGiziLingkungan keluarga dan lingkungan temen sebaya serta sekolah
D. BAGAIMANA MENYIKAPI TUMBUH KEMBANG TERSEBUT
    Mengingat pembawaan seseorang tidak bisa diubah, penyempurnaan tumbuh kembang (untuk mendekati fitrah masing-masing) dilakukan dengan mengelola faktor luar sebaik-baiknya. Ini termasuk mengenai kesehatan, gizi, dan lingkungan (baik lingkungan sekitar maupun lingkungan temen sebaya).
E. KEBANGGAAN YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG REMAJA
     Banyak hal yang membuat seseorang bangga dan sangat senang ketika mengalami proses tumbuh kembang.
Perasaan bahwa “saya sudah dewasa”. Ia akan senang jika sudah diakui sebagai orang yang dewasa oleh keluarga dan teman-teman.Dapat dan boleh melakukan berbagai hal yang dulu dilarang.
F. RISIKO YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG REMAJA
     Selain ada dampak positif, tumbuh kembang remaja juga memiliki sisi negatif. Berbagai risiko yang paling sering terjadi:
Rasa rendah diri yang berlebihan. Ini karena ada perasaan bahwa dirinya lebih rendah dari teman sebaya dalam hal-hal tertentu seperti kecantikan, kekayaan, dan kepandaian.Kesulitan menyesuaikan diri terhadap nilai serta pergaulan di antara teman sebaya, keluarga, dan masyarakat umum. Ini karena mereka belum paham betul mengenai hal-hal yang ada dalam kehidupan.
     Kedua risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku kurang normal. Kebanyakan, mereka sering melarikan diri. Mereka sering melampiaskannya dengan dua hal.
Sering putus asa mengurung diri, mudah tersinggung, benci lingkungan, dll.Menentang lingkungan dengan berperilaku berlebihan: merokok, mabuk-mabukan, memakai narkoba, dll.
     Yang perlu diingat, sering putus asa akan menghilangkan kesempatan untuk menggapai cita-cita. Berperilaku berlebih hampir selalu menimbulkan kerugian pada diri sendiri. Bahkan, itu bisa menimbulkan kerugian yang bersifat permanen seperti hamil di luar nikah, cacat tubuh, serta mengidap penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan AIDS.
G. MENCEGAH DAN MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF TUMBUH KEMBANG REMAJA
    Pencegahan dan penanggulangan risiko tumbuh kembang remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Pencegahan:Meningkatkan ibadahMembiasakan diri mensyukuri nikmat AllahMencari segi-segi positif pada diri masing-masingBerusaha memetik pelajaran dari para remaja yang telah terjerus dalam perilaku-perilaku berisikoPenanggulangan:Menekan rasa negatif secara berkelompokBerbagi cerita dan kesulitan bersama sahabat karibMenyalurkan potensi diri ke hal-hal positif seperti ibadah, kegiatan sosial, olahraga, dan kesenian
H. PERAN KITA SEBAGAI PELATIH REMAJA SEBAYA (PERAYA)
     Peran Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA) antara lain:
Mengayomi menyantuni, dan menyayangiDengan sabar mendengarkan keluhan para remajaMeningkatkan motivasi berprestasi di kalangan remajaMenjadi panutan, baik dalam sikap maupun kepribadian bagi remaja-remaja sebaya lainnya

Seks dan Gender

SEKS dan GENDER
“Akhir-akhir ini, gender menjadi isu penting dan istilah yang sering kali diperbincangkan. Namun, masih banyak kesalahpahaman tentang konsep gender serta kaitannya dengan perjuangan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan dan keadilan. Untuk memahami konsep gender, dalam modul ini akan dibahas perbedaan seks dan gender, peran gender, ketidakadilan gender, kebutuhan praktis, serta strategi gender.”

A. PENGERTIAN SEKS
     Seks atau jenis kelamin merupakan karakteristik biologis-anatomis (khususnya sistem reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seorang laki-laki atau perempuan.
Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.Perempuan : punya vagina, rahim, melahirkan, dan menyusui.
     Alat-alat tersebut berlaku untuk jangka waktu selamanya, di mana saja, dan secara fungsi tidak dapat dipertukarkan.
B. PENGERTIAN GENDER
    Secara mendasar, konsep gender berbeda dengan seks. Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki atau perempuan yang dikonstruksikan secara sosial ataupun kultural. Ada pula yang mengartikannya sebagai pembagian peran dan tanggung jawab baik laki-laki maupun perempuaan yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya.
     Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan:
Laki-laki : Maskulin, Rasional, Tegas, Agresif, Objektif, Kasar           Perempuan : Feminim, Emosional, Fleksibel, Pasif, Subjektif, Lembut
     Padahal, sebenarnya, karakteristik tersebut bisa berubah dan dapat dipertukarkan. Artinya, perempuan bisa memiliki sifat maskulin dan tegas. Sebaliknya, laki-laki juga ada yang bersifat feminin dan lembut.
C. Perbedaan mendasar antara seks dan gender
 Seks
Tidak bisa berubahTidak bisa dipertukarkanBerlaku sepanjang masaBerlaku di mana sajaBerlaku bagi siapa sajaDitentukan oleh Tuhan atau kodrati
 Gender
Bisa berubahBisa dipertukarkanBergantung masaBergantung budaya masing-masingBerbeda antara satu golongan dan yang lainDibentuk dan dibuat oleh masyarakat   

Cara Menjadi Doras

Bagaimana Menjadi Pendonor Darah ?
Calon donor datang ke UTD (Unit Transfusi Darah) PMI.Calon donor mengisi formulir donor darah yang berisi identitas dan riwayat kesehatan.Petugas memeriksa kesehatan calon donor sesuai syarat yang telah ditentukan.Asisten Transfusi Darah (ATD) yang terampil dan berpengalaman akan mengambil darah calon donor sehingga pengambilan darah dapat berlangsung dengan cepat (±10 menit) dan aman.Calon donor mendapatkan kartu tanda anggota donor darah. Kartu ini sebagai bukti bahwa pemilik telah mendonorkan darahnya.
Ingat!
Setelah 2,5 - 3 bulan datang kembali ke UTD untuk donor darah.

Siapa Saja Calon Donor Darah??

Siapa saja Calon Donor Darah?
Saya, kamu, kalian semua dengan syarat :
Laki-laki/wanita berusia 18-60 tahunSehat jasmani dan rohani menurut pemeriksaan dokter.Berat badan minimal 45 kg.Kadar Hemoglobin minimal 12,5 g/dl.Tekanan darah sistolik 100 – 180 mm Hg dan Diastolik 50 – 100 mm Hg.Tidak menderita penyakit berisiko tinggi seperti HIV/AIDS, hepatitis, sifilis, jantung, hati, paru, ginjal, kencing manis, kejang, kanker atau penyakit kulit kronis.Bagi wanita yang sedang haid, hamil atau menyusui tidak diperkenankan mendonorkan darahnya.

Ayo jadi Donor Darah Sukarela !

Manfaat :

  1. Mendapat kepuasan batin karena darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan jiwa seseorang yang membutuhkan
  2. Kesehatan kita menjadi terpantau karena kondisi kesehatan kita akan diperiksa secara teratur.
  3. Membuat tubuh semakin sehat sebab dengan mendonorkan darah tubuh akan memproduksi darah yang baru.
  4. Dapat bergabung dalam organisasi PMI untuk menambah relasi/teman, dan berperan di kegiatan kemanusiaan lainnya.
  5. Meningkatnya jumlah DDS akan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan dan kepedulian sosial

Organisasi Penanggulangan Bencana

Organisasi Penanggulangan Bencana di Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
     Secara kelembagaan merupakan lembaga pemerintah non-departemen setingkat menteri yang berkedudukan di ibukota negara. Terdiri serta berfungsi sebagai unsur pengarah dan pelaksanaan penanggulanan berncana yang meliputi pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat Provinsi
     Badan yang berfungsi merumuskan serta menetapkan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan BNPB dalam usaha penanggulangan bencana di tingkat daerah. Secara kelembagaan dipimpin oleh seorang pejabat setingkat di bawah gubernur.
Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat kota/kabupaten
     Badan yang dibentuk oleh pemerintah kota/kabupaten dipimpin oleh seorang setingkat di bawah bupati/walikota, berfungsi merumuskan, menetapkan kebijakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
     Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.
     Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah merupakan penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana. Namun hak dan kewajiban masyarakat serta peran serta dari lembaga usaha dan lembaga internasional juga diatur di dalam undang-undang ini.

     Pada pelaksanaan operasional di lapangan, BPBD tingkat kota/kabupaten dapat membentuk satuan tugas penanganan bencana dan pengungsi untuk melakukan upaya penyelamatan korban bencana, pelayanan kesehatan, pemberian bantuan sosial dan pelayanan umum kepada korban bencana.
Palang Merah Indonesia (PMI)
     Merujuk pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 246 tahun 1963, salah satu tugas pokok PMI adalah memberikan pertolongan dan bantuan kepada korban bencana apapun sebabnya tanpa membedakan agama, bangsa, suku bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin, dan bahasa.
     Penanganan korban bencana bukan hanya saat terjadinya bencana namun juga dilakukan pada sebelum dan sesudah bencana terjadi. PMI telah melakukan upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko dampak bencana yang bertujuan menurunkan kerentanan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas yang ada. Peningkatan kesadaran akan upaya-upaya awal tersebut telah dimulai sejak dini kepada anggota PMR di sekolah-sekolah. Pada tingkat informasi kesiapsiagaan dan pengurangan risiko di wilayah kerjanya.
     Saat bencana terjadi, PMI di setiap tingkatan membentuk tim tanggap darurat yang dinamakan Tim Satgana (Satuan Tugas Penanganan Bencana). Tim ini beranggotakan unsur pengurus, staf dan relawan yang telah mendapatkan pelatihan manajemen tanggap darurat bencana di setiap tingkatan PMI.

Konflik Sosial

Konflik Sosial

     Dalam kehidupan sehari-hari, kadang terjadi perselisihan antar individu atau kelompok masyarakat. Jika perselisihan itu menimbulkan masalah dalam waktu lama, kita mengenalnya dengan istilah konflik. Konflik berasal dari Bahasa Latin configere yang artinya saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih, dimana salah satu pihak berusaha meniadakan pihak yang lain atau membuatnya tidak berdaya.

     Tidak ada satu masyarakatpun yang tidak pernah mengalami kofnlik. Konflik di dalam masyarakat wajar terjadi. Tetapi akan sangan merugikan jika konflik diwarnai oleh kekerasan. Ada beberapa jenis konflik anatara lain ; (1) konflik antar pribadi, (2) konflik antar kelompok sosial, (3) konflik antar kelompok yang tidak terorganisir dengan kelompok terorganisir dan (4) konflik nasional atau perang saudara.

Konflik antar pribadi bisa berkembang menjadi konflik antar kelompok sosial. Jika konflik berkepanjangan dan diwarnai kekerasan akan banyak kerugian yang diderita.


A. Dampak Konflik

Solidaritas kelompok, ketika seseorang memihak kelompok, maka seolidaritas pada sesama anggota kelompok (ingroup) meningkat. Penentangan pada kelompok lain akan ditampakkan, demikian juga keberpihakannnya pada kelompoknya.Retaknya hubungan, pada saat konflik, kelompok-kelompok yang saling bertentangan akan menghindari hubungan dan kerja sama. Jika mereka dapat menekan kebutuhan akan kerja sama itu, konflik mereka akan semakin meruncing. Masing-masing merasa benar dan tidak membutuhkan kelompok yang lain. Kadang-kadang demi mempertahankan itu, kebutuhan akan diabaikan atau dikorbankan.Perubahan kepribadian, konflik mempengaruhi kepribadian setiap individu, orang yang berada di tengah konflik diliputi perasaan curiga, dendam dll.Kerugian harta benda dan hilangnya jiwa manusia, jika perasaan dendam dan kebencian bertemu dengan kekerasan, maka kerugian harta benda dan jiwa, sering terjadi. Kelompok-kelompok yang bertentangan tidak segan-segan berupaya meniadakan kelompok yang lain, meskipun harus dengan cara kekerasan.Dominasi atau penaklukan, jika salah satu kelompok yang bertikai lebih kuat. Maka kelompok itu akan mendominasi atau menaklukan kelompok yang lain. Kadang satu kelompok masyarakat menginginkan lenyapnya kelompok yang lain. Kadang satu kelompok masyarakat menginginkan lenyapnya kelompok yang lain, atau hilangnya, pendapat, pendirian atau tradisi kelompok yang ditaklukkannya.

B. Penyebab Konflik

Konflik sebagian besar disebabkan oleh adanya perbedaan, antara lain :

Perbedaan antar individu, seseorang memiliki perbedaan-perbedaan baik dengan sesama kelompok atau dengan orang di luar kelompoknya. Perbedaan itu meliputi pendirian, prasaan atau sikapnya pada sesuatu. Perbedaan pendapat kerap menjadi sebab konflik sosial. Misalnya jika ada pentas musik di dekat tempat tinggalmu, tentunya tidak semua orang dapat menerimanya. Sebagian orang mungkin merasa terhibur, sebagian lainnya mungkin malah terganggu.Perbadaan latar belakang kebudayaan, kebudayaan atau tradisi yang melingkupi seseorang, sangat mempengaruhi. Apalagi kalau kebudayaan atau tradisi itu tidak mengajarkan utuk menghargai perbedaan. Ketika ia berada di luar lingkungannya atau bertemu dengan orang yang berlatar belakang budaya berbeda, seringkali terjadi konflik. Konflik sering terjadi juga karena perbedaan pendapat yang didasari latar belakang agama.Perbedaan kepentingan, orang melakukan sesuatu dengan kepentingan. Selalu ada alasan dan tujuanyang ingin dicapainya. Perbedaan kepentingan ini kemudian juga menghasilkan pertentangan yang berujung konflik. Misalnya perbedaan kepentingan antara pengusaha dan buruh. Pengusaha selalu menginginkan keuntungan yang besar dan buruh menginginkan penghasilan yang sebesar-besarnya. Pertentangan atau konflik semacam ini selalu terjadi di berbagai tempat di dunia.Perubahan nilai dalam masyarakat, orang terkadang sulit menerima perubahan. Apalagi jika dalam waktu singkat, bahkan mendadak. Misalnya saja proses industrialisasi, mengubah masyarakat dari gotong royong dan kekeluargaan menjadi individualistis dan materialistis. Orang-orang yang mendukung situasi lama akan bertentangan dengan orang yang memilih perubahan.

C. Mengatasi Konflik

    Konflik tidak akan terjadi jika orang dapat saling menghargai perbedaan. Ketika dua kelompok yang bertentangan mencapai saling pengertian, mereka akan mencoba menenangkan konflik.

Ketika kamu berada dalam konflik, lakukan langkah-langkah berikut :

Patuhi aturan keamanan, seperti jam malam, larangan membawa senjata tajam dll.Jangan ikut serta memperkeruh keadaan, hindari membuat masalah dengan kelompok yang bertentangan dengan kelompok dimana kamu berada.Beritahulah orang tuamu atau keluarga lainnya jika hendak bepergian.Saling memaafkan dan hargailah temanmu.Tidak memelihara rasa dendam, iri, dan cemburu.Selalu rela dalam memberikan pertolongan tanpa membeda-bedakanBuatlah kegiatan yang bisa mempererat persahabatan, misalnya memperbanyak teman dengan saling mengirimkan kartu ucapan dan surat sahabat.Jadilah remaja yang bersahabat.

Kekeringan


     Air penting bagi kehidupan. Bayngkan saja jika air yang dibutuhkan untuk minum, mandi, mencuci dll, tiba-tiba berkurang persediaannya bahkan habis. Kamu pasti dapat membayangkan betapa sulitnya hidup tanpa air.

     Kekeringan adalah matinya sumber-sumber air. Bencana kekeringan terjadi, ketika ketersediaan air jauh di bawah kebutuhan baik untuk rumah tangga, pertanian maupun ekonomi dan lingkungan. Bencana kekeringan juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kelembaban, jangka waktu dan luasnya daerah tersbut.

A. Penyebab Kekeringan

    Kekeringan disebabkan oleh faktor alamiah, antara lain; rendahnya curah hujan dan kemarau yang lebih panjang dari biasanya, kurangnya pasokan air permukaan dan air tanah dll.

     Sedangkan sebab non-alamiah atau akibat ulah manusia, antara lain; ketidakpatuhan pada aturan yaitu pola tanam atau pola penggunaan air, perusakan kawasan tangkapan air baik penebangan pohon maupun pengembangan permukiman dll.

B. Akibat kekeringan

     Gejala kekeringan yang paling sering adalah menurunnya curah hujan. Curah hujan yang dibawah norml membuat tingkat air baik di waduk, sungai maupun air tanah di bawah normal. Situasi ini akan menyebabkan hal-hal berikut :

Berkurangnya persediaan air bersihMenurunnya produksi pertanianMenurunnya derajat kesehatanBerkurangnya ketersediaan pangan yang berakibat bencana kelaparan

C. Lakukan Sejak Sekarang !

Hematlah penggunan air, dengan cara selalu menutup keran air rapat-rapat setelah selesai digunakan.Memperbaiki segera jika ada saluran air yang bocorMenjaga kelestarian hutan sebagai sumber air kita.

Luka Bakar

     Pada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan, sumber panas itu secar langsung maupun tidak langsung mengenai tubuh kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah yang dinamakan luka bakar.

   
A. Penyebab Luka Bakar
Panas (Suhu Diatas 60º), contoh : Api, Uap panas, Benda panas
Listrik, Contoh : Listrik Rumah tangga, Petir
Kimia, Contoh : Soda Api, Air aki (Zuur)
Radiasi, Contoh : Sinar Matahari (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
B. Penggolongan Luka Bakar
     Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar dikelompokkan menjadi :
Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang paling atas (kulit Ari/Epidermis)
Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit lebih dalam
Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan sampai kedalam tulang dan rongga dalam.
C. Luas permukaan luka bakar
    Dalam penangan luka bakar dan penentuan derajat berat luka bakar, luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar sangat berperan. Pedoman untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar dilakukan dengan Hukum 9 (rule of nine) yaitu dengan membagi daerah tub.
D. Penangangan Luka Bakar 
Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih
Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka bakar gunting sekitarnya jangan memaksa untuk melepasnya
Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril (kassa Steril), jangan memecahkan gelembung.
Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi, air es.
                                                      Rujuk ke fasilitas kesehatan

Topan


     Angin adalah gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin memberikan banyak manfaat, misalnya membantu penyerbukan tanaman dan sebagai sumber energi. Namun ketika kekuatannya besar, angin dapat mengakibatkan bencana.

     Angin kecang bertiup sangat kuat disebut angin topan. Kata topan berasal dari “taifun” bahasa Tionghoa tai feng, kata Yunani “typhoon”. Angintopan sesuai dengan kekuatan dan tempat bertiupnya memiliki nama yang berbeda-beda.

     Penamaan angin topan bertujuan untuk membedakan dan menghindari kebingungan. Pada saat yang sama terkadang beberapa angin topan bertiup. Misalnya di Bangladesh di sebut cycloon (silikon), di Amerika Hurricane (hurikan), di Jawa disebut angin puyuh atau puting beliung dll.

     Kecepatan angin tiopan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem suaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatak sekitar 20 km per jam. Din Indonesia angin topan juga disebut badai.

     Badai terjadi karena gangguan pada atmosfer, yang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Badai ditandai dengan angin kencang, petir, kilat dan hujan lebat. Di daerah tertentu badai disertai curahan salju, es atau pasir.

     Angin topan yang disertai badai dapat mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil, merusak jaringan listrik, menghancurkan bangunan dan menyebabkan erosi di daerah pesisir.

B. Kesiapsiagaan Angin Topan

    Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai terbentuk melalui proses selama beberapa jam sebelumnya. Satelit cuaca yang canggih bahkan bisa memantau arah angin dan pergerakan badai. Pemantauan melalui satelit cuaca ini, tentunya dapat menjadi peringatan bagi kita. Badan Meterologi dan Geofisika (BMG) melaui radio dan televisi sering memberitakan prakiraan cuaca. Meskipun demikian, prakiraan terkadang sangat rumit dan tdak memberikan data yang akurat.

Maka selain memantau prakiraan cuaca, sangat penting bagi kita melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan sebagai berikut :

Pelajari dan kenali tanda-tanda akan terjadinya topan yaitu awan gelap, tebal dan tampak menakutkan, petir dan kilat dari kejauhanKenali jalur-jalur cepat dan aman ke tempat pegungsian.

Jika daerah tempat tinggalmu rawan angin topan, maka ajaklah seluruh keluarga untuk mempertimbangkan tindakan berikut ini :

Memperkuat struktur bangunan rumah yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya anginMembangun fasilitas perlindungan atau penampungan sementara jika angin topan terjadi, biasanya adalah ruang bawah tanah.Mengamankan benda-benda mudah terbang, sehingga tidak membahayakan jika angin topan terjadiPara nelayan harus selalu menambatkan perahu erat-erat

C. Saat Topan Melanda

    Bergeraklah ke tempat yang aman. Jika berdian di rumah dianggap cukup aman, tutuplah jendela rapat-rapat, bersiap-siaplah jika ada himbauan untuk mengungsi. Matikan aliran listrik dan jangan menyentuh alat-alat listrik. Petir bisa saja mengalir melalui kabel alat-alat listrik. Jika harus mengungsi, tetaplah tenang dan tertib, bawalah “tas siaga bencana” dan keperluan lan yang sudah disiapkan.

D. Sesudah Topan Melanda

     Seperti setelah bencana lainnya, ada kemungkinan kerusakan pada jaringan listrik dan rumah kita, makan berhati-hatilah. Jangan tinggalkan rumah atau tempat pengungsian sampai keadaan benar-benar aman. Hindari menyalakan korek api, aliran gas atau listrik, bisa jadi ada kebocoran gas atau kerusakan kabel listrik.

     Periksalah bagian-bagian rumahmy, mungkin ada bagianyang rusak dan membahayakan, seperti atap yang runtuh, pipa gas yang bocor dll. Ikuti terus perkembangan pasca bencana dan bekerjasamalah dengan masyarakat sekitarmu. Hindari bepergian ke daerah-daerah yang berbahaya.

Gunung Berapi

  Indonesia terletak pada pertemuan tiga lapisan kerak bumi yaitu, Lempeng Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia yang bergerak ke arah yang berbeda. Pergerakan yang terjadi sejak jutaan tahun lalu inilah yang menyebabkan adanya rangkaian gunung api.

     Gunung api tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagian besar gunung api itu, adalah gunung api aktif. Volcano dalam bahasa Inggris berasal dari Bahasa Yunani “vulcanus” atau “vlcan” yang artinya gunung api.

     Letusan gunung api adalah endapat magma yag keluar akibat dorongan gas yang bertekanan tinggi dari perut bumi. Letusan gunung api membawa batu dan abu yang dapat menyembur sampai 18 km sedangkan aliran lavanya bisa mencapai 90 km.

A. Bahaya Gunung Api

     Bahaya gunung api timbul dari material yang dikeluarkannya, baik benda padat, cair dan gas serta campuran diantaranya. Benda-benda tersebut cenderung merusak serta menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta dalam kehidupan kita

     Bahaya gunung api dibagi menjadi 2 (dua) kategori:

Bahaya primer atau bahaya langsung, yaitu bahaya yang ditimbulkan secara langsung pada saat letusan gunung api terjadi. Hal ini disebabkan oleh material yang langsung dihasilkan atau dikeluarkannya seperti; aliran lava, lelehan batu pijar, aliran awan panas (pyroclastic flow), hujan abu dan lontaran material pijar.Bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung, yaitu bahaya setelah letusan gunung api, yang biasanya berasal dari material yang dikeluarkannya. Yang sering terjadi di Indonesia adalah bahaya lahar. Lahar merupakan campuran air dan material letusan lainnya yang ukurannya berbeda-beda. Campuran ini mengalir menuruni lereng dan terendap di daratan yang landai atau tempat yang lebih rendah. Lahar terbentuk karena adanya hujan lebat pada saat atau beberapa saat setelah letusan terjadi.

     Tingkat bahaya gunung api tergantung pada sifat erupsi atau letusannya, keadaan lingkungan sekitarnya, kepadatan penduduknya, serta sifat gunung api tersebut. Dalam kondisi tertentu, letusan gunung api juga dapat menyebabkan kebakaran hutan, menyebarkan gas beracun, gempa bumi dan gelombang tsunami.

C. Langkah Aman di Gunung Api

    Pemerintah  melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) melakukan pengawasan pada gunung api aktif di Indonesia. Tidak kurang dari 500 buah gunung api tersebat di seluruh Indonesia, 129 diantaranya adalah gunung api aktif, dan 70 diantaranya adalah gunung api yang sering meletus.

    Dengan melakukan pengawasan, pemerintah dapat memberikan peringatan jika gunung api mulai membahayakan kehidupan masyarakat sekitarnya.

    Di bawah ini adalah tingkat isyarat gunung api di Indonesia :

Status Awas, pada situasi ini gunung api dalam keadaan siap meletus atau kritis. Jika ada penduduk yang tinggal disekitarnya, akan sangat mungkin terjadi bencana. Biasanya pemerintah melakukan pengawasan penuh, dengan koordinasi non-stop 24 jam, dan wilayah berpenduduk direkomndasikan untuk dikosongkan.Status Siaga, pada situasi ini gunung api sudah menunjukkan tanda-tanda akan meletus, terjadi peningkatan kegiatan seismik. Data-data menunjukkan letusan bisa saja terjadi dalam dua minggu. Pemerintah akan melakukan sosialisai dan persiapan menghadapi situasi darurat. Koordinasi harian dilakukan dan petugas melakukan piket penuh.Status Waspada pad siatuasi ini, gunung api menunjukkan aktivitasnya yang cenderung di atas normal. Aktivitas ini menyangkut seismik dan vulkanik. Terdapat juga tanda-tanda aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal. Pada tahap ini pemerintah melakukan penyuluhan atau sosialisasi, penilaian bahaya, pengecekan sarana dan piket terbatas.Status Normal, tidak ada gejala aktivitas agma. Pemerintah hanya melakukan pengamatan rutin, penilaian dan penyelidikan seperlunya.

     Meskipun pemerintah melakukan pengawasan penuh pada gunung yang aktif, bukan berarti kita tidak waspada. Jika kita tinggal dekat dengan gunung api, kita harus mengenali tanda-tanda letusan. Waspadai juga daerah-daerah yang berbahaya. Ketahuilah cara-vara mendapatkan informasi mengenai status gunung api di tempat kita.

D. Jika Gunung Api Meletusp

Jika kamu tinggal di daerah rawan letusan gunung api dan gunung api tersebut dinyatakan meletus lakukanlah langkah-langkah berikut :

Ikuti jika ada himbauan mengungsi. Jangan berdiam di tempat yang berbahaya. Ikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan. Jangan melewati lembah yang dilalui aliran sungaiSebelum mengungsi, tutuplah pintu dan jendela, matikan alat-alat listrik dan bawalah perbekalan makanan yang ada di rumahJika terjebak di luar lindungi dirimu dari benda-benda yang disemburkan oleh letusan gunung api, carilah tempat berlindung. Waspadai juga aliran lahar jika kamu berada di daerah aliran sungaiLindungi juga dirimu dari hujan abu, kenakan baju dan celana panjang, kaca mata, masker atau penutup wajah dan topiJika tidak ada masker, gunakan saputangan yang dibasahi. Sapu tangan yang basah bisa menahan debu masuk ke pernafasan kita.

E. Setelah Gunung Api Meletus

Jika kita mengungsi, kembalilah ke rumah ketika keadaan dinyatakan benar-benar amanBersihkan atap dari timbunan abu, karena timbunan abu bisa menyebabkan atap runtuhTetap lindungi tubuhmu dari abu, terutama mulut dan gidung, abu gunung api bisa menimbulkan iritasi dan mengganggu pernapasan.Tolonglah tetangga dan orang-orang di sekitarmu, terutama anak-anak, orang cacat dan orang yang lanjut usia

F. Manfaat Gunung Berapi

     Selain memiliki bahaya letusan, material yang dikeluarkan gunung api dapat bermanfaat bagi penduduk yang tinggal disekitarnya. Material itu banyak mengandung bahan bangunan dan mineral. Di sekitar gunung api sering ditemukan energi panas bumi. Energi panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik

     Karena mineral itu juga, tanah di sekita gunung api subur bagi pertanian. Tanah yang subur juga membuat daerah sekitar gunung api memiliki kekayaan flora dan fauna serta pemandangan yang indah. Gunung api sering menjadi tempat tujuan wisata.

Cedera Sistem Otot Rangka

    Dalam setiap kegiatan kita sehari-hari terkadang ada saja yang bisa menyebabkan kita mengalami cedera sistem otot dan rangka hingga kita terkadang merasa sangat sakit dan sulit untuk memfungsikan alat gerak. 
     Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling banyak dijumpai di lapangan, mulai dari yang ringan sampai yang mengancam nyawa. Tanpa memandang berat atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan yang baik dapat membantu mencegah terjadinya cacat tetap. Supaya kita tidak salah dalam memberikan pertolongan, yang berikut ini wajib dibaca.
     Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
Patah tulang ( Fraktur )Cerai sendi ( Dislokasi )Terkilir otot ( Strain )Terkilir sendi ( Sprain )
A. Patah Tulang
    Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang Waspadai Gejala dan Tandanya! patah tulang :
Perubahan bentukNyeri dan kakuTerdengar suara berderik pada daerah yang patahTerjadinya pembengkakanAdanya memarUjung tulang terlihatAdanya gangguan peredaran perdarahan
a. Jenis Patah Tulang
- Patah tulang terbuka
     Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
- Patah tulang tertutup
     Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar
Apa itu pembidaian?
Pembidaian adalah pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang cedera.

Pembidaian bertujuan untuk :
Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
Mengistirahatkan anggota badan yang patah
Mengurangi rasa nyeri
Mengurangi perdarahan
Mempercepat penyembuhan
     Selain itu kita juga perlu mengenal macam – macam Bidai. Alat yang bisa difungsikan sebagai bidai :
1. Bidai Keras
     Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian yang cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton, plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai tiup, bidai vakum.
2. Bidai yang dapat dibentuk
     Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk disesuaikan dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai vakum, bantal, selimut, karton, bidai kawat. 
3. Bidai Traksi
     Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya.Hanya digunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha
4. Gendongan atau Blat dan Bebat
     Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya dipakai mitela.Prinsipnya adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : Gendongan lengan.
5. Bidai Improvisasi
     Bila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong dituntut mampu berimprovisasi membuat bidau yang cukup kuat dan ringan untuk menopang bagian tubuh yang cedera.Contoh : majalah, Koran, karton dll.
    

Banjir

Banjir

     Banjir merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah, yang ketinggiannya melebihi batas normal. Banjir daapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, badai, gelombang pasang atau peristiwa alam lainnya.

     Banjir dapat diakibatkan oleh perilaku manusia misalnya berkurangnya daerah resapan akibat penebangan hutan dan pengembangan pemukiman, buruknya penanganan sampah dan saluran air (drainase) dll.

     Banjir didaerah pesisir sering dikaitkan dengan terjadinya badai tropis. Jika curah hujan lebih tinggi dari biasanya, keadaan ini akan menjadi lebih parah. Air laut bisa juga membanjiri daratan akibat gelombang pasang, badai atau gelombang tsunami.

     Banjir yang tidak dapat ditangani dapat menimbulkan kerugian dan korban jiwa. Bencana banjir sering diikuti dengan berbagai masalah kesehatan seperti wabah penyakit seperti penyakit kulit, diare, demam berdarah, leptopirosis dll. Penyakit-penyakit yang timbul disebabkan oleh cara hidup yang tidak sehat, termasuk mengkonsumsi air yang tidak bersih.

A. Sebelum Banjir

     Bila tempat tinggalmu merupakan daerah rawan banjir atau daerah yang mempunyai potensi banjir, maka kamu perlu melakukan hal-hal berikut ini:

Buatlah denah atau peta rumah dan lingkungan sekitarmu. Beri tanda tempat-tempat yang biasanya terendam genangan air banjir. Tempat-tempat yang aman dan berbahaya juga penting untuk ditandai. Jika kamu tidak dapat melakukannya sendiri, ajaklah keluarga dan teman-teman di sekolahmu. Carilah informasi dari orang-orang dewasa di sekitarmu. Jika peta itu sudah jadi, informasikan pada banyak orang. Diskusikan langkah-langkah penanggulangan banjir. Terutama yang dapat dilakukan oleh remaja seusiamu.Ketahui sistem peringatan dini di lingkunganmu. Apakah yang disepakati untuk memberitahu adanya situasi bahaya atau bencana. Misalnya, himbauan pengeras suara dari rumah ibadah, lonceng, kentongan, sirine dll. Jika belum disepakati, belum terlambat untuk menentukannya. Ajaklah semua orang untuk memikirkan itu.Pahami tanda-tanda terjadinya banjir dan waspada jika itu terjadi. Misalnya adanya hujan lebat terus menerus atau selokan air yang meluap, ketinggian air di dalam atau pintu air yang berada diatas batas normal.Kalau di daerah temapat tinggal kita tidak terjadi hujan, apakah ada aliran sungai yang melaluinya ? perhatikan kondisi air sungai terdekat. Apakah lebih keruh dari biasanya? Hujan di daerah yang lebih tinggi, bisa menyebabkan banjir di daratan rendah.Simpanlah surat-surat penting seperti sertifikat tanah, ijazah, akte, rapor dll. di dalam plastik atau berharga jika banjir terjadi. Lindungi ciri dan keluargamu dari resiko kerugian akibat bencana banjir.

B. Saat Banjir Melanda

     Terkadang banjir disebabkan oleh beberapa hal. Banjir bandang sangat berbahaya karena terjadi tiba-tiba, tanpa tanda-tanda jika banjir terjadi perlahan kita bisa  melakukan tindakan-tindakan, seperti sebagai berikut ini:

Pindahkan barang-barang atau perabotan rumah ke tempat yang lebih tinggi dan idak terjangkau oleh genangan air.Segera padamkan aliran listrik dan gas di rumah.Pantaulah informasi penting yang disampaikan melalui radio maupun televisi.Bersiaplah untuk kemungkinan mengungsi.Perhatikan apakah kecenderungan air. Apakah terus meningkat?Jika hujan tidak berhentidan air kelihatan tidak surut bahkan meningkat segeralah mengungsi ketempat yang aman atau ke tempat yang telah ditentukan pemerintah setempat.Jika ada himbauan mengungsi, segera lakukan dengan tetap tenang dan tertib.Jika terjebak dalam rumah cobalah untuk tenang. Berusahalah mencari pertolongan dengan menghubungi kerabat, PMI cabang, kantor pemerintahan atau kantor polisi.Tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.Usahakan untuk tidak tidur di tempat terbuka.

C. Setelah Banjir Usai

Jika mengungsi, kembalilah ke rumah jika keadaaan sudah benar-benar aman.Jangan langsung masuk ke dalam rumah, lihatlah situasi dengan seksama.Periksalah lingkungan sekitar rumah kalau-kalau ada bahaya yang tersembunyi, seperti bagian rumah yang roboh, kabel beraliran listrik, bocoran gas atau binatang berbahaya.Gunakan selalu alas kaki.Mulailah membersihkan rumah dan lingkungan di sekitarmu.Cucilah perlengkapan makan dan barang lainnya dengan sabun anti kuman.Perhatikan kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit.

 

 

Gempa Bumi

     Permukaan bumi tempat kita berpijak, terdiri atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan tektonik. Di bawah kerak bumi terdapat lapisan lunak yang terbentuk dari batuan panasyang mencair. Hal ini membuat lempengan di atasnya tidak stabil, sepanjang waktu selalu bergerak.

     Jika antara lempeng yang bergerak tersebut terjadi pergeseran, pendorongan atau bertumbukan secara frontal, terjadilah gempa bumi. Gempa bumi bisa juga disebabkan oleh aktivitas gunung api atau runtuhnya bebatuan.

A. Jenis-jenis Gempa Bumi

1. Gempa tektonik

     Gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempengan tektonik. Seperti gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

2. Gempa vulkanik

     Gempa yang disebabkan aktivitas gunung api. Gemap vulkanik disebabbkan oleh pergerakan magma ke atas permukaan gunung api, yang menimbulkan pergeseran batu-batuan.

3. Gempa induksi

     Gempa yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat sumber-sumber lainnya, misalnya runtuhnya tanah dan bebatuan akibat penggunaan bahan peledak.

B. Akibat Gempa Bumi

     Gempa bisa menghancurkan bangunan karena goncangannya yang keras. Gempa mengakibatkan timbulnya kerugian baik harta maupun nyawa. Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsoran dan kebakaran.

     Pusat gempa disebut hiposentrum, biasanya berada jauh di bawah permukaan bumi, tepat di tempat batuan yang pecah dan bergeser untuk pertama kali. Sedangkan episentrum adalah titik di permukaan bumi, tepat di atas pusat gempa.

     Gerakan bantuan yang menyebabkan getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang ini bergerak ke segala arah dari hiposentrum, gelombang seismik semakin melemah.

     Alat pengukur getaran gempa disebut seismograf atau seismometer. Alat ini mencatat pola gelombang seismik dengan kekuatan sekaligus dengan lamanya gempa. Seismograf modern menggambarkan gerakan tanah yang ditempelkan paa silinder yang berputar. Hasil yang berupa garis yang bergelombang membentuk seimograf.

     Para seismolog terus mencari metode baru yang akan membantu mereka meramalkan waktu dan tempat terjadinya gempa bumi besar. Saat ini yang bisa dilakukan adalah mengetahui sesegera mungkin jika gempa besar terjadi, dan melakukan tindakan penyelamatan. Dengan demikian kerugian dan korban dapat dikurangi.

C. Apa Yang Dapat Kita Lakukan ?

     Sebelum terjadi gempa bumi, kita bisa melaksanakan kesiapsiagaan sebagai berikut:

Kenali daerah sekitar tempat tinggalmu, apakah terletak di daerah rawan gempa?Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat atau cara-cara keluar jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri.Di dalam ruangan tempat kita berdiam, perhatikan tempat-tempat yang aman untuk berlindung ketika gempa terjadi.Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat atau di bawah jendela kaca, di dekat tiang atau pilar.Catat dan simpanlah nomor-nomor telpon penting yang harus dihubungi pada saat terjadi gempa bumi, seperti kantor PMI Cabang, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi dll.Matikan kran air, kompor, gas dan listrik apabila selesai digunakan.

     Ketika gempa terjadi, tetaplah tenang. Lalu lakukan tindakan sebagai berikut:

1. Jika kamu berada di dalam rumah

     Berusahalah menyelamatkan diri dan keluargamu. Berlindunglah di bawah meja agar tubuh tidak terkena benda-benda yang berjatuhan. Lindungi kepalamu dengan apa saja, misalnya; bantal, papan atau dengan kedua tangan dengan posisi telungkup.

2. Jika kamu berada di luar rumah

     Merunduk dan lindungilah kepalamu, bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang, menuju daerah terbuka. Jangan tiang, menuju daerah terbuka. Jangan melakukan tindakan apapun, tunggulah sampai keadaan benar-benar tenang. Setelah gempa yang pertama, biasanya ada gempa susulan.

3. Jika berada di mal atau tempat umum lainnya

     Usahakan tetap tenang, biasanya kerumunan orang dalam bencana berpotensi kepanikan. Ikuti petunjuk dari satpam (satuan pengaman) atau petugas penyelamat. Jangan menggunakan lift ketika terjadi gempa atau kebakaran, gunakan tangga darurat. Bergeraklah ke tempat terbuka.

4. Jika berada di dalam kendaraan

     Berpeganganlah dengan erat pada tiang atau apapun didekatmu sehingga tidak terjatuh ketika terjadi goncangan atau berhenti secara mendadak. Tetaplah tenang dan ikuti perintah atau petunjuk dari petugas. Mintalah pengemudi untuk menghentikan kendaraan. Bergeraklah ke tempat yang terbuka.

5. Jika berada di gunung atau pantai

     Gempa dapat menimbulkan longsor di gunung atau perbukitan. Jika kamu berada di daerah pegunungan, bergeraklah ke tempat yang aman yaitu lapangan terbuka yang jauh dari daerah lereng. Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami. Bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi atau perbukitan.

     Setelah peristiwa gempa terjadi, lakukanlah langkah-langkah berikut:

Bila kamu masih berada di dalam gedung atau ruangan segeralah keluarPeriksalah keadaanmu sendiri, apakah ada bagian tubuhmu yang terluka atau tertimpa benda-bendaMintalah orang dewasa untuk mematikan aliran listrik dan gasJangan menyalakan api bisa terjadi kebocoran gas atau tumpahan bahan bakar.Jika kamu merasa mampu, berilah pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitarmuDengarkanlah informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan bertindaklah sesuai dengan himbauan.

     Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memperkirakan kapan terjadinya gempa. Para ilmuan merekam setiap getaran yang terjadi di bumi dengan harapan dapat menemukan polanya. Tetapi penyebab gempa berada di dalam perut bumi, kita mengetahui adanya gempa pada saat getaran itu terjadi.

Tsunami


     Gerakan lapisan tanah di dasar laut bisa menyebabkan gelombang tsunami. Pergeseran lapisan bumi (tektonik) itu bisa disebabkan gempa, letusan gunung atau gerakan-gerakan lain. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu yang artinya pelabuhan, dan nami artinya gelombang. Tsunami artinya “ombak besar di pelabuhan”. Tsunami dikenal dengan gelombang pelabuhan karena daya menghancurkannya baru tampak ketika gelombang itu sampai ke pelabuhan atau pantai. Tsunami tidak sama dengan gelombang pasang.

     Gelombang tsunami mempunyai pola kecepatan dan tinggi gelombang. Apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sedangkan kelajuannya menurun.

     Ditengah laut, tsunami bergerak amat cepat, dan ketika mendekati pantai dan mencapai daratan akan menimbulkan gelombang yang tingginya berkisar 4 sampai 24 meter, dan jangkauan ke daratan 50 sampai 200 meter dari garis pantai. Gelombang tsunami terjadi beruntun dan tiba-tiba, sehingga mengakibatkan kerugian harta benda dan menelan korban. Tinggi dan besarnya gelombang tsunami di garis pantai dipengaruhi oleh besar kecilnya pergeseran tanah dan bentuk garis pantai.

A. Dampak Tsunami

Banjir dan genangan air daratan

     Misalnya di beberapa kawasan di Banda Aceh, tsunami menimbulkan genangan air laut sekitar 20 sampai 60 cm, dan meninggalkan endapan lumpur setebal 10 sampai 20 cm.

Kerusakan sarana dan pra-sarana

     Pemerintah melakukan inventarisasi kerusakan lahan pertanian di pantai barat Aceh pada 2005, sedikitnya 120 hektar rusak atau tergenang air laut. Kerusakan ini belum termasuk gedung-gedung, jalan dan jembatan.

Pencemaran Lingkungan

     Tsunami menghanyutkan benda-benda sejak lautan hingga daratan. Benda-benda yang hanyut terdampar dan tak berguna, menjadi sampah. Sumbersumber air bersih pun tercemar digenangi air laut.

Korban harta dan jiwa

Dengan kekuatannya gelombang tsunami dapat memusnahkan benda-benda yang dilaluinya.

B. Apakah yang Dapat Kita Lakukan?

Sebelum Tsunami

     Kenalilah tanda-tanda terjadinya tsunami. Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar. Yaitu gempa bumi yang berpusat (hiposentrum) di laut dangkal (0 sampai 30 km). Gempa yang menimbulkan tsunami paling tidak berkekuatan 6.5 Skala Richter atau gempa yang berpola sesar naik atau sesar turun.

     Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan menyurut, melewati garis pantai normal. Kita bisa melihat ikan atau binatang laut lainnya, karena biasanya bagian tersebut terendam air. Akan tercium juga aroma garam yang menyengat. Waspadalah, jika itu terjadi, artinya dalam beberapa saat gelombang tsunami akan datang.

     Jika kamu tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman, jika tsunami terjadi. Yaitu jalur tercepat menuju tempat atau dataran tinggi yang tidak dapat dicapai genangan gelombang tsunami. Lakukan hal yang sama jika kamu berada di pantai, pikirkan cara-cara evakuasi. Jika tidak melihat ada dataran yang lebih tinggi, pilihalah gedung tinggi (minimal tiga lantai) dengan kontruksi yang kuat. Waspadalah selalu karena bencana datang dengan tiba-tiba.

 Saat Tsunami Datang

     Jika gelombang tsunami datang, kamu tidak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri. Maka penting bagimu untuk bertindak tepat dan cepat. Namun yang terpenting adalah jangan panik.

     Bergeraklah segera sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika kamu tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi. Ingat, ketinggian air genangan akibar gelombang tsunami, bisa mencapai 24 meter. Adaalah tempat tinggi semacam itu yang bisa dicapai dalam waktu singkat?

     Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung tinggi yang konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan sudah tua. Berlindunglah di lantai yang aman, tunggulah di sana sampai air tsunami benar-benar surut.

     Jika gelombang tsunami menghanyutkanmu, carilah benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Berpeganglah erat-erat pada benda itu. Usahakan tidak meminum air laut dan tetap di permukaan air untuk dapat bernafas. Jika gelombang membawamu ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah bertahan disitu. Tetaplah berdoa untuk keselamatan. Tunggulah sampai air surut dan keadaan tenang.

Sesudah Gelombang Tsunami

     Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai semita kita setola tsunami melanda. Jangan larut dalam suasana itu, usahakan untuk tenang. Kuatkan hatimu untuk menghadapi kenyataan.

     Setelah air surut, kamu mungkin berniat kembali ke rumah. Berhati-hatilah, jangan melewati jalan-jalan atau daerah yang rusak. Ikuti himbauan dari pemerintah atau regu penyelamat.

     Jika kamu sudah sampai di rumah. Jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluargamu satu per satu. Hindari instalasi atau kabel listrik.

     Sesudah tsunami banyak orang mengalami tekanan baik secara fisik maupun mental. Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-temanmu, terutama yang mengalami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan, dan kehilangan. Jagalah kesehatanmu sendiri dengan pola makan dan istirahat yang baik, sehingga kamu bisa membantu orang lain.

     Untuk mendapatkan bantuan dan informasi, datanglah ke posko bencana PMI. Jalinlah komunikasi dan kerjasama dengan warga sekitar kita. Jika kamu cukup kuat, bantulah keluarga atau tetanggamu yang lebih lemah. Bersiaplah untuk kembali kehidupan yang normal.

Longsor


     Selain banjir, tanah longsor juga sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim hujan. Tanah longsor adalah kejadian pergerakan tanah, batuan atau material lainnya dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur-angsuryang umumnya terjadi pada daerah terjal yang tidak stabil.

     Penyebab utama tanah longsor adalah gravitasi, tetapi volumenya yang besar dipengaruhi oleh berbagai faktor alam dan manusia.


Faktor alam meliputi; (1) kondisi geologi yaitu batuan lapuk, kemiringan tanah, unsur atau jenis lapisan tanah, gempa bumi, gunung api dll. (2) kondisi iklim yaitu curah hujan yang tinggi, (3) kondisi topografi yaitu kemiringan permukaan tanah, seperti lembah, lereng dan bukit, (4) kondisi tata air yaitu akumulasi volume atau massa air, pelarutan dan tekanan hidrostatika dll.Sedangkan faktor manusia, antara lain berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi terjadinya tanah longsor. Misalnya pemotongan tebing pada penambangan di lereng yang terjal, penimbuhan tanah, penggundulan hutan , budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman, pengembangan wilayah melanggar aturan tata ruang, sistem drainase yang buruk dll.

     Material yang dibawa tanah longsor bisa berupa tanah, bebatuan, lumpur, sampah dll. Kecepatannya beragam, ada yang perlahan, ada juga yang mencapai puluhan kilometer per jam. Maka dampak longsor juga dapat merugikan  secara kemanusiaan maupun ekonomi. Longsor dan material yang dibawanya bisa membuat kita kehilangan harta, tempat tinggal dan menelan korban jiwa.

A. Jenis-jenis Tanah Longsor

     Tanah longsor dipengatuhi oleh kemeringan lereng, bidang gelincir dan kondisi lokasinya.

Longsoran translasiterjadi jika tanah dan batuan bergerak pada permukaan landai yang rata dan bergelombang. Daerah tempat bergeraknya tanah atau batuan itu di sebut bidang gelincir.Longsoran rotasi, terjadi jika tanah dan batuan bergerak pada bidang gelincir yang berbentuk cekung.Longsoran translasi batu (pergerakan blok), terjadi jika batuan berpindah pada bidang gelincir yang landai.Longsoran rayapan tanah, terjadi jika butiran tanah kasar dan halus yang bergerak lambat atau merayap. Longsor rayapan ini ditandai dengan rumah, pohon atau tiang yang miring ke bawah. Kadang-kadang rayapan ini bergerak cepat, bahkan tidak terkendali.Longsoran runtuhan, terjadi jika batuan, tanah atau material lainnya jatuh bebas ke bawah. Biasanya terjadi di lereng terjal dan menggantung di daerah pantai.Longsoran aliran, terjadi jika tanah terdorong oleh air, sehingga material yang ada di atasnya bergerak di sepanjang lereng dan meluas pada daerah yang landai. Aliran tanah ini bisa mencapai ribuan meter, terutama di daerah sekitar sungai sungai dan dekat gunung berapi. Kecepatan aliran tanah dipengaruhi oleh kemiringan lereng, jumlah air dan jenis materialnya. Longsor aliran dikenal juga sebagai “longsor aliran bahan rombakan”, karena membawa banyak material selama alirannya. Longsor jenis ini dapat menelan banyak korban karena aliran tanahnya dapat meluas.

B. Apa yang Bisa Kita Lakukan

Sebelum longsor terjadi

     Apakah pernah terjadi longsor di daerah tempat tinggalmu? Bersyukurlah jika tidak pernah terjadi longsor di tempat tinggalmu. Sebab daerah yang pernah mengalami longsor, biasanya berpotensi kembali terlintasi longsoran.

     Jika memang ada sejarah terjadi longsor sebelumnya, ajaklah teman-teman di sekolah atau sekitar rumahmu untuk memetakan desa dan sekitarnya. Tandai lokasi yang berpotensi longsor dan jalur longsorannya. Peta atau denah ini akan membantu kita untuk menentukan di mana titik yang aman dan berbahaya. Informasikan peta ini pada anggota keluargamu, teman-teman di sekolah dan para tetangga.

     Pada peristiwa longsor yang dipengaruhi kondisi alam kita tidak dapat berbuat banyak. Namun, untuk longsor yang disebabkan faktor manusia, kita dapat melakukan langkah-langkah pengurangan riaiko, misalnya melakukan gerakan penanaman pohon di lereng yang rawan longsor.

     Pelajarilah apa yang menjadi tanda-tanda terjadinya tanah longsor. Biasanya longsor terjadi setelah hujan lebat turun terus menerus. Waspadai warna air sungai yang berubah menjadi lebih keruh. Bisa jadi karena membawa material longsoran. Demikian juga kalau tiba-tiba muncul rembesan, mata air atau retakan yang memanjang di tanah. Sebelum longsor, kadang terjadi runtuhan tanah, batu atau ranting.

     Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor harus melakukan patroli secara bergantian. Longsor yang terjadi pada malam hari sering menelan banyak korban jiwa. Orang-orang tidak sempat menyelamatkan diri karena longsoran menimpa pada saat mereka massih tidur.

     Jika kita tinggal di daerah yang rawan dan menemui tanda-tanda tersebut, pertimbangkan untuk pergi ke tempat yang aman untuk sementara.

 Saat Longsor tejadi

     Tidak banyak yang dapat dilakukan saat longsor terjadi. Yang terpenting adalah tetap tenang dan segeralah bergerak ke tempat yang aman dari jalur longsoran.

     Bila memungkinkan bantu orang lain yang lemah seperti orang sakit, balita dan lansia. Bertahanlah sampai situasi benar-benar aman di temapat yang terlindung. Hubungi pihak-pihak yang terkait dengan penanganan bencana misalnya: PMI Cabang terdekat, Satlak PB (Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana), polisi dll.

Setelah longsor terjadi

     Jika kamu selamat dari longsoran, perhatikan daerah sekitar. Jika belum ada bantuan, segera hubungi pemerintah setempat, PMI Cabang terdekat, polisi atau organisasi lain yang mungkin bisa memberikan pertolongan.

      Tetaplah bertahan di daerah yang aman. Ikuti himbauan pemerintah atau pertugas untuk bertahan di tempat yang aman. Jangan kembali ke rumah jika keadaan belum ditetapkan aman.

      Jika mampu bantulah keluarga dan orang-orang yang lemah seperti manula, orang cacat dan anak-anak. Mintalah petugas untuk menemukan keluarga atau orang yang kamu kenalyang belum ditemukan. Longsoran bisa jadi membuat mereka terjebak atau terluka sehingga tidak dapat bergerak ke tempat yang aman.

      Bencana longsor kadang-kadang bisa mengubur seluruh desa. Pemerintah dan masyarakat biasanya merelokasi desa tersebut. Tetaplah optimis untuk bisa membangun hidup baru. Berilah semangat dan keyakinan pada keluarga dan orang sekitarmu

Kesiapsiagaan Bencana

     Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal istilah bencana. Bencana adalah kejadian akibat fenomena alam yang luar biasa dan/atau yang disebabkan ulah manusia yang menimbulkan korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan, dimana masyarakat setempat tidak dapat mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar.

A. Akibat Kejadian Bencana

     Bencana bisa menyebabkan kematian, korban luka-luka, rusaknya bangunan dan infrastruktur lainnya, bahkan jatuhnya korban jiwa. Pada saat bencana lazim terjadi kekurangan pangan dan air bersih, menyebarnya wabah penyakit dan terhentinya kegiatan ekonomi. Bencana tidak jarang menimbulkan tekanan mental sehingga orang mengalami depresi.

     Bencana timbul ketika manusia tidak dapat mengatasi ancaman. Ancaman adalah fenomena alam yang berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia. Bencana terjadi ketika manusia tidak mampu mengatasi ancaman.

     Sangat penting bagi kita mempunyai daya tahan dalam menghadapi ancaman. Misalnya dengan mengetahui tanda-tanda bencana, membangun waduk untuk menceg ah banjir, mendirikan tempat-tempat pengungsian, melakukan pencegahan penyakit, menyediakan alat-alat evakuasi dll.

     Banyak hal mempengaruhi kemampuan kita dalam mengatasi ancaman. Antara lain kondisi fisik, keadaan sosial budaya, kelembagaan sosial, kemampuan ekonomi, pengetahuan, sikap attau perilaku.

     Bila ada gunung api meletus di sebuah pulau terpencil dan tidak ada penghuninya, maka kejadian itu tidaklah menjadi sebuah bencana. Letusan gunung api di pulau yang tidak berpenguhi tidak menyebabkan kerugian ekonomi dan fisik. Contoh lain, gempa bumi di Tokyo tidak menjadi sebuah bencana karena masyarakat di sana telah mengambil langkah-langkah pencegahan jatuhnya korban.

Ancaman ada dimana-mana, berbeda-beda bentuknya. Di indonesia, kita hidup dengan berbagai ancaman. Tetapi, dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi dampak dari risiko bencana, kita dapat mengurangi kerugian dan korban. 


B. Siklus Bencana

     Bila bencana terjadi orang melakukan tindakan pertolongan atau tanggap darurat bencana. Terkadang pertolongan itu sudah terlambat sehingga jatuh korban. Padahal, bencana memiliki siklus sehingga kita dapat melakukan tindakan-tindakan untuk menghindari timbulnya kerugian dan jatuhnya banyak korban.

     Kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan sepanjang siklus bencana, yaitu pada saat sebelum bencana terjadi (pra bencana), selama kejadian bencana dan sesudah terjadinya bencana (pasca bencana).

     Mari kita mengenal bencana berdasarkan waktu kejadiannya

Bencana yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya gempa bumi, tsunami, angin topan/badai, letusan gunung berapi dan tanah longsor. Beberapa bencana memberikan tanda-tanda sehingga kita bisa menyelamatkan diri, tetapi ada yang sulit dibaca bahkan oleh perangkat teknologi yang canggih.Bencana yang terjadi secara perlahan, dengan munculnya tanda-tanda sehingga kita bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah timbulnya banyak korban. Keadaan normal meningkat menjadi situasi darurat dan kemudian menjadi situasi bencana. Misalnya kekeringan, rawan pangan, kerusakan lingkungan dll.

     Sedangkan berdasarkan penyebabnya, bencana dikelompokkan sebagai berikut :

C. Pra Bencana

     Sebelum bencana terjadi, ada langkah-langkah yang bisa kita lakukan, antara lain:

1. Kesiapsiagaan

     Kesiapsiagaan adalah upaya-upaya penggunaan kemampuan untuk secara tepat dan cepat merespon bencana. Upaya ini bisa dilakukan pemerintah, kelompok masyarakat, sebuah keluarga, bahkan oleh dirimu sendiri sebagai pribadi. Kesiapsiagaan bencana meliputi penyusunan rencana tanggap darurat bencana, pengembangan sistem peringatan dini, peningkatan kemampuan diri dalam pertolongan pertama dll. Kesiapsiagaan dilaksanakan sebelum bencana, dengan tujuan mengurangi kerugian dan korban akibat bencana.

2. Mitigasi

     Mitigasi adalah upaya-upaya untuk mengurangi akibat ancaman bencana. Kegiatan mitigasi dipusatkan pada ancaman bencana, misalnya pengelolaan air bersih karena biasanya saat bencana air bersih sangat sulit dicari, pembangunan tanggul banjir dan tempat evakuasi, penghijauan lereng yang rawan longsor dll.

D. Saat Bencana

    Pada saat bencana terjadi, yang harus dilakukan antara lain; tindakan pencarian dan penyelamatan atau search and rescue (SAR), pelayanan bantuan medis, pendistribusian bantuan (relief) dan dukungan psikologi sosial bagi mereka yang tertimpa bencana. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk menyelamatkan kelangsungan hidup manusia, mengurangi penderitaan korban bencana dan mengurangi kerugian fisik dan mental.

     Banyak pihak yang melakukan tindakan-tindakan tersebut, baik dari aparat pemerintah, maupun berbagai organisasi. Kamu juga tentunya dapat ikut ambil bagian. Misalnya kalau terjadi kebakaran, kamu bisa membantu dengan segera telepon pemadam kebakaran dan PMI cabang setempat. Supaya mereka bisa bertindak cepat dan korban yang lebih banyak bisa dihindari.

Belajarlah mengenali tanda-tanda bencana, ingat-ingat dan berikan peringatan kepada semua orang jika kamu menemukannya.


E. Setelah Bencana

     Jika kamu mengalami kejadian benccana, kamu bisa  merasakan bagaimana kehilangan dan menderita kerugian. Setelah bencana terjadi, jangan terlarut dalam kesedihan. Sebagai remaja, kamu harus tetap semangat, optimis dan ceria. Dengan cara itu, kamu akan dapat memulihkan diri dengan segera.

     Bantulah keluarga dan orang-orang di sekitarmu. Waktunya bangkit dan kembali ke kehidupan normal. Gedung-gedung yang runtuh harus dibangun kembali, trauma psikologis harus dipulihkan. Demikian juga perbaikan fasilitas seperti jalan dan jembatan, pasar, sekolah, puskesmas, perkantoran, dll. Harus dapat berfungsi kembali. Jangan sampai para pengungsi bertahan di penampungan lebih lama.

Belajarlah dari kejadian bencana. Ingat-ingatlah hal-hal buruk dan cobalah memikirkan agar hal itu tidak terjadi di masa yang akan datang. Upayakan tindakan pengurangan risiko bencana.


 

Keracunan

A. Pengertian Racun
    Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat karena reaksi obat dalam tubuh memang diinginkan, namun ada kalanya terjadi reaksi obat yang tidak di inginkan .
    Beberapa contoh zat yang berupa racun : insektisida, sianida (pada singkong beracun), racun binatang (ular, kalajengking, dll).
    Keracunan pada manusia dapat terjadi karena faktor-faktor berikut :
Sengaja (Bunuh diri)Tidak sengaja (makanan,minuman, udara beracun)Penyalahgunaan obat
B. Bagaimana cara racun masuk ke dalam tubuh kita?
    Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam tubuh manusia, keracunan dibagi menjadi empat :
1. Keracunan melaui mulut/alat pencernaan
Gejala :
*Mual muntah
*Nyeri perut
*
Diare
*Napas berbau
*Suara parau
*Luka bakar pada daerah mulut
*Adanya sisa racun didaerah mulut
*Mulut berbusa
Penanganan :
Beri minum anti racun umum (norit, susu, putih telur, air kelapa, air mineral).Usahakan si penderita muntah. Jangan muntahkan bila menelan asam/basa kuat, minyak, penderita kejang, penderita tidak sadar.
2. Keracunan melalui pernapasan
Gejala :
Sesak napas,Kulit kebiruan (sianosis),Napas berbau,Batuk,serta Suara parau
Penanganan :
Beri oksigen bila adaRujuk ke fasilitas kesehatan segera
3. Keracunan melalui kontak/penyerapan (kulit)
Gejala :
Kulit daerah kontak berwarna kemerahan,NyeriMelepuh dan meluas
Penanganan :
Buka baju penderitaBila racun berupa serbuk sikat sampai bersihSiram bagian yang terkena racun dengan air (minimal 20 Menit)Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda api
4. Keracunan melalui suntik/gigitan
Gejala :
*Luka didaerah suntikan/gigitan
*Nyeri pada daerah gigitan
*KemerahanPerubahan warna kulit
Penanganan :
Rujuk ke fasilitas kesehatan
     Waspadai Keracunan! Gejala dan Tanda Umumnya :
Penurunan kesadaran, gangguan status mental (gelisah, ketakutan)Gangguan pernapasanNyeri kepala, pusing, gangguan penglihatanMual, muntah, mulut berbusaLemas, lumpuh, kesemutanPucat, kebiruan (sianosis)Kejang-kejangSyokDenyut nadi tak beraturan
C. Gigitan Ular
    Bila seseorang penderita luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda maka berarti keadaannya serius dan perlu penanganan khusus.
Beberapa gejala dan tandanya :
*DemamMual dan muntah
*Pingsan
*LemahNadi cepat dan lemah
*Kejang
*Gangguan pernapasan
Cara menangani gigitan ular :
Amankan diri penolong dan tempat kejadianTenangkan penderitaLakukan penilaian diniRawat luka, bila perlu pasang bidai.Rujuk ke fasilitas kesehatan
Alternatif lain yang bisa digunakan :
Pemakaian pembalut elastisIdentifikasi ular bila memungkinkan

Kebakaran

   Api sangat penting bagi kehidupan, karena api memberikan banyak manfaat. Api dapat dijadikan penerangan, memberikan kehangatan, berfungsi dalam mengolah makanan dll. Jika banjir adalah air yang ketinggiannya melebihi batas normal. Maka kebakaran adalah api yang tidak dapat dikendalikan. Api menjadi berbahaya kita manusia tidak dapat mengendalikannya. Kebakaran dapat disebabkan oleh faktor alam dan juga kecerobohan manusia.
     Rata-rata peir menyambar bumi 100.000 kali perhari. Tetapi kebakaran lebih banyak disebabkan oleh kecerobohan manusia, seperti pembakaran hutan, membuang puntung roko sembarangan, kompor yang meledak, korsleting atau hubungan pendek listrik dll. Kebakaran menyengsarakan kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut. Kebakaran bahkan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Kebakaran hutan mengakibatkan hilangnya pohon-pohon yang mempengaruhi daya serap air. Kebakaran hutan secara tidak langsung dapat menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Kebakaran hujan juga dapat menimbulkan kepulan asap yang menyebabkan gangguan pernafasan dan penglihatan.
     Banyak orang yang tidak menyadari perilaku atau kebiasaannya dapat mengakibarkan kebakaran. Kelalaian manusia ini kadang menimbulkan kerugian besar dan korban jiwa.
A. Jenis kebakaran
Di Indonesia, kebakaran di bagi menjadi 4 (empat) kelas sebagai berikut:
Kebakaran Kelas A, yaitu kebakaran yang disebabkan benda-benda padat, misalnya kayu, plastik, kertas, kain dll
Kebakaran Kelas B, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah terbakar, biasanya terbentuk cairan sepeti minyak tanah, bensin, solar, alkohol dll
.Kebakaran Kelas C, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh listrik dan bahan kimia kering.


Kebakaran Kelas D, yaitu kebakaran yang melibatkan bahan bakar logam, seperti titanium, sodium, magnesium, potasium,dll.
B. Waspada Kebakaran
     Api terjadi karena persenyawaan dari sumber panas, benda yang mudah terbakar dan oksigen. Sumber panas bisa berassal dari energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dll. Benda-benda yang mudah terbakar misalnya bahan-bahan kimia, bahan bakar minyak atau gas, kayu, plastik, kertas dll. Sedangkan kadar oksigen di udara (atmosfer) sekitar 20%.
    Apabila ketiga unsur tadi bersenyawa, terjadilah api. Maka untuk mencegah terjadinya kebakaran, kita harus mengontrol terjadinya persenyawaan anatra ketiganya.
    Ketika kita berada di alam terbuka, udara dan benda-benda yang mudah terbakar ada dimana-mana. Maka dari itu, tidak anehkebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Pergesekan antara rumput kering yang menimbulkan panas, menimbulkan kobaran api yang sulit untuk dikendalikan.
    Jika kita berada di dalam sebuah bangunan, pahami selalu dimana letak pintu keluar, pintu darurat dan tangga darurat. Di banyak gedung disediakan Alat Pemadam api Ringan (APAR) atau fire extinguisher, yang dikenal juga sebagai “racun api”. Bentuknya berupa tabung, biasanya berwarna merah atau perak. APAR disimpan di tempat yang mudah dijangkau, kadang dilindungi kotak kaca yang mudah dihancurkan, jika keadaan darurat terjadi.
    APAR adalah peralatan yang mudah dibawa kemana-mana (portabel), kadang-kadang dioperasikan dengan roda, yang berisi bahan pemadam kebakaran. APAR berisi bahan bertekanan tinggi, yang tujuannya untuk dapat disemprotkan untuk memadamkan kebakaran. APAR memiliki berbagai ukuran yang disesuaikan dengan besar kecil risiko kebakaran di suatu bangunan. Ukuran APAR di pabrik yang menggunakan mesin-mesin akan lebih besar daripada yang disediakan di gedung perkantoran.
    APAR memiliki media pemadam sesuai dengan jenis kelas kebakarannya, antara lain:
Bahan kimia kering (dry chemical). Media yang digunakan yaitu partikel-partikel kimia yang dicampur secara khusus sehingga dapat menyerap panas. Bahan kimia ini akan merusak reaksi kimia pembakaran dengan membentuk selaput pada permukaan bahan yang terbakar. Kebakaran kelas A, B dan C dapat dipadamkan dengan menggunakan APAR yang menggunakan bahan kimia kering.Busa (foam) atau Aqueous Film Forming Foam (AFFF). Media yang digunakan adalah campuran busa yang dilarutkan dalam air. Busa ini berfungsi sebagai penghalang udara dengan uap bahan bakar dengan membentuk lapisan hidrokarbon pada permukaan bahan bakar. Biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas D.Media yang digunakan adalah senyawa gas hidrokarbon yang gugus hidrogennya diganti dengan atom halogen atau atom bromine. Karena sifat halon yang stabil, ia dapat mengikat oksigen sehingga memutus rantai reaksi kimia pada proses pembakaran. Halon digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C. Tetapi karena sifatnya yang merusak ozon, halon jarang digunakan di Indonesia.Karbondioksida (CO2). Media yang digunakan adalah gas karbondioksida, karena gas karbondioksida, karena gas ini dapat menyingkirkan oksigen dari bahan yang terbakar dan memisahkannya dari bahan bakar.karbon dioksida lebih berat dari oksigen, maka yang digunakan adalah karbondioksida cair dengan tekanan tinggi. Karbon dioksida ini bersuhu -78o C, sehingga juga mampu memadamkan dengan mendinginkan. Media ini digunakan untuk kebakaran kelas C.Media yang digunakan adalah air murni yang disimpan dalam tabung bertekanan. Tabung APAR dengan media air biasanya berwarna perak. Media ini digunakan untuk kebakaran kelas A.Bubuk (powder). Media yang digunakan adalah campuran antara sodium klorid fan material thermoplastik. Media ini digunakan untuk kebakaran kelas D.Kimia basah (wet chemical)Media yang digunakan adalah campuran berbahan dasar potassium asetat, yang digunakan untuk memadamkan bahan yang digunakan untuk memadamkan bahan yang digunakan dalam proses memasak. Campuran ini akan mendinginkan bahan yang terbakar dan membentuk lapisan antara api dan udara.
APAR memilii kemampuan jangkauan yang berbeda sesuai dengan media yang digunakan dan ukurannya. Perhatikan arah angin sebelum menyemprotkannya. Jangan berlawanan, dilengkapi dengan cara penggunaannya. Bertindaklah tepat dan cepat.

C. Bertindak Tepat Saat Kebakaran
Pahami bangunan di manapun kamu berada. Ingat-ingat di mana jalan keluar atau pintu darurat. Perhatikan juga letak alat pemadam api Ringan (APAR) atau tombol alarm kebakaran.Jika kamu mendengar tanda bahaya kebakaran seperti asap dan bunyi alarm, jangan panik dan tetap tenang. Hubungi segera petugas penyelamat untuk mendapat pertolongan.Jika kamu terjebak di dalam ruangan, tutup celah pintu dengan kain atau handuk basah.Merangkaklah di bawah asap, bernafaslah pendek-pendek.Mintalah pertolongan, beritahulah dimana posisi kamu berada, cobalah menarik perhatian regu penyelamat misalnya dengan mengibas kain.c
C. Kesiapsiagaan Kebakaran
Pastikan mematikan kompor dan alat-alat listrik setelah selesai digunakan.Jangan biarkan kabel alat-alat listrik tetap tersambung jika tidak digunakan.Periksa secara teratur jika ada kabel yang terkelupas.Sebelum tidur atau meninggalkan rumah, pastikan tidak ada kompor atau alat listrik yang tidak perlu menyala.Jika menggunakan kompor minyak, jangan mengisinya terlalu penuh dan jangan biarkan minyak berceceran.Jangan meletakkan kompor terlalu dekat ke dinding rumah.Simpanlah bahan-bahan yang mudah terbakar dengan aman. Jangan di dekat kompor atau sumber api lainnya.Jika menggunakan kompor gas, letakkan kompor gas di ruangan yang ventilasinya bagus, sehingga terjadi pertukaran udara.Jangan memasang stop kontak bertumpuk-tumpuk. Kabel yang panas dapat meleleh dan menimbulkan percikan api.Jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau pada saat angin bertiup kencang.

Kedaruratan Medis

    Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih system tubuh.

     Penanganan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan.

- Gejala:

DemamNyeriMual, muntahBuang air kecil berlebihan atau tidak sama sekaliPusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamatSesak atau merasa sukar bernapasRasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut

- Tanda:

Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )Nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuatPernapasan tidak teraturPerubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat,kebiruan dan terlalu merah)Perubahan tekanan darahPupil mata sangat lebar atau sangat kecilBau khas dari mulut atau hidungTerjadinya kejang atau kelumpuhanMual, muntah, diare

Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh seorang penolong:

a. Pingsan

    Pingsan dapat terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak berkurang.

Misalnya karena : 

Reaksi terhadap rasa nyeriKelelahanKekurangan makananEmosi yang hebatBerada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup

Waspadai Pingsan! Waspadai Gejala dan Tandanya!

Perasaan limbung.Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.Lemas, keluar keringat dingin.Menguap.Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.Denyut nadi lambat

Cara menangani 

Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.Longgarkan pakaian.Usahakan penderita menghirup udara segar.Periksa cedera lainnya.Beri selimut, agar badannya hangat.Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.Bila tidak cepat pulih, maka:
– Periksa napas dan nadi.
– Posisikan stabil.Rujuk ke Fasilitas kesehatan

b. Paparan Panas

    Kedaruratan medis karena paparan panas dapat berupa kejang panas (kram), kelelahan panas dan sengatan panas.

1. Kejang panas

     Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai dan perut. Hal ini terjadi pada akibat kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.

     Waspadai Gejala dan Tandanya :

Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai dan perut.KelelahanMualMungkin pingsan

     Cara menanganinya :

Pindahkan penderita ke tempat teduh /sejuk.Baringkan sampai kejangnya menghilang.Beri minum kepada penderita (Oralit atau sejenisnya)Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak berhenti.

2. Kelelahan Panas

     Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah gangguan ini juga akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi kelelahan panas dapat menjadi sengatan panas.

     Waspadai Gejala dan Tandanya : 

Pernapasan cepat dan dangkal.Nadi lemah.Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucatPucat, keringat berlebihan.Lemah.Pusing, kadang penurunan responsLidah kering dan haus

      Cara menanganinya :

Baringkan penderita ditempat yang teduhKendorkan pakaian yang mengikatTinggikan tungkai penderita 20 – 30 cmBeri minum bila penderita sadarRujuk ke fasilitas kesehatan

3. Sengatan Panas

     Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh penderita sudah tidak lagi mampu untuk mengeluarkan kelebihan panas, sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan berbahaya bagi keselamatan penderita. Masalah ini menjadi lebih kompleks bila penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di tempat yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik. Sengatan panas
dapat mengancam jiwa.

     Waspadai Gejala dan Tandanya :

Pernapasan cepat dan dalam.Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.Kulit teraba kering, panas kadang kemerahanPupil mata melebarKehilangan kesadaranKejang umum atau gemetar pada otot

     Cara menanganinya :

Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher.Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan es ke dalamnya.Rujuk ke fasilitas kesehatan

c. Paparan Dingin ( Hipotermia )

    Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun < 35° C. Tubuh akan berusaha menuruninya dengan cara gemetar , suatu respon
bawah sadar untuk meningkatkan suhu tubuh melalui aktivitas otot. Hipotermia dapat terjadi akibat penderita berada dialam terbuka dalam waktu yang lama. Ada beberapa hal yang adapt memperburuk hipotermia yaitu :suhu rendah, angin, air, usia penderita, kesehatan penderita, penyakit yang diderita, alcohol, penyalah gunaan obat dan kekurangan makanan.

     Waspadai Gejala dan Tandanya :

Menggigil/gemetarTerasa melayangPernapasan cepat nadi lambatGangguan penglihatanReaksi mata lambatAlat gerak kakuPupil mata melebar dan tidak bereaksiKesadaran menurun

     Cara menanganinya :

     Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.

Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan-pelan.Pantau tanda vital secara berkala.Rujuk ke fasilitas kesehatan.