Pages

Powered by Blogger.

Wednesday, 30 November 2016

Pingsan

Pertolongan pertama pada kasus pingsan dapat dilakukan dengan cara;

Pindahkan korban ke tempat yang terhindar dari panas matahari dan jauhkan korban dari kerumunan orang.Longgarkan ikat pinggang , kerah baju, serta benda-benda lain yang melekat di badan korban dan berpotensi menghalangi pernapasan.Berikan bau-bauan yang menyengat, seperti minyak kayu putih untuk mengenadalikan kesadaran korban.Jika wajah korban pucat, posisikan tubuh korban dengan bagian kepala lebih rendah dari posisi kepala.Jika korban mengalami mual-muntah, miringkan posisi korban dan usahakan bersihkan mulut dan saluran napas dari muntahan, agar tidak menghalangi jalan napas.Jika korban mulai sadar, berikan minuman hangat manis untuk mengembalikan kadar gula tubuh.

Sariawan

     Pertolongan pertama pada sariawan dapat dilakukan dengan cara:

Berkumur dengan air garam berulang kali, hindari berkumur dengan alkoholMeredakan sakit dengan memberikan obat-obatanpereda nyeri rekomendasi dokter.Memberikan obat luka khusus pada daerah yang terdapat lesi/luka.Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Hindari minum-minuman yang terlalu manis ataupun terlalu asam.Sariawan biasanya sembuh 3-7 hari. Bila lebih dari seminggu sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Pertolongan Demam

Pertolongan pertama pada demam dapat dilakukan dengan cara;

Letakkan korban di tempat yang dingi, biarkan udara (tetapi tidak langsung, semisal dipantulkan) berembus ke tubuh korban. Lepas pakaian korban, agar panas tubuh mengalir ke lingkungan.Berikan kompres air dingin di kepala korban.Pantau suhu tubuh korban secara berkala dengan menggunakan thermometer.Beri korban banyak minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang serta mencegah dehidrasi.Minum obat-obatan penurun panas (antipiretik) seperti golongan acetaminophen.Banyak-banyak mengonsumsi vitamin C karena vitamin C dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak.Jangan memberikan zat besi dan zink kepada korban, karena zat besi dapat meningkatkan suhu tubuh, sedangkan penyerapan zink tidak efektif jika suhu tubuh tinggi.

Keputusan Yang Baik

A. MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN YANG BAIK

     Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN. Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.

Tinjauan: Mempelajari masalah atau persoalan ataupun kebutuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyusun daftar pilihan-pilihan yang tersedia.Telaah: Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu, bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata) atau risikonya paling kecil.Tindakan: Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap menerima risiko apa pun. Sebaiknya, tindakan ini diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam.

     3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.

B. HAK DAN KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN

     Pengambilan keputusan bukan monopoli kaum laki-laki. Baik di masyarakat maupun di keluarga, wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengambil keputusan. Berbagi pendapat dalam mengambil keputusan diantara anggota kelompok atau keluarga merupakan cara penyelesaian masalah yang paling tepat.

Keluarga

A. MENGAPA RASA CINTA KELUARGA SANGAT DIPERLUKAN REMAJA ?

    Keluarga merupakan masyarakat terkecil di mana seorang remaja hidup. Dibandingkan dengan masyarakat lain, khususnya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, dalam keadaan normal remaja tinggal paling lama dalam keluarga. Maka dari itu, keberhasilan remaja dalam belajar dan mempersiapkan masa depan sangat bergantung pada keterdekatan remaja tersebut dengan keluarga.

     Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga kita masing-masing) menjadi perekat bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab, kematangan, dan kedewasaan seseorang. Rasa cinta di antara anggota keluarga ditunjukkan dengan adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap jujur, dan saling terbuka di antara anggota keluarga. Rasa cinta juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar-anggota keluarga.

B. FAKTOR YANG MENGHAMBAT KOMUNIKASI DALAM KELUARGA 

    Tiap-tiap anggota keluarga memiliki pendidikan dan pengalaman sendiri-sendiri. Pendidikan dan pengalaman itu disampaikan dalam pendapat dan sikap ketika menghadapi suatu hal atau masalah. Perbedaan-perbedaan pendapat dan sikap tersebut sebenarnya wajar saja. Asalkan semua anggota keluarga saling menghargai pendapat dan sikap anggota keluarga yang lain. Masalah muncul jika orang tua cenderung menganggap mereka sudah lebih dulu dewasa dan kaya pengalaman. Sementara itu anak-anak, juga dalam kurun waktu remaja, belum cukup matang untuk berpendapat dan bersikap dalam sesuatu hal. Sebaliknya, di kalangan remaja juga sering timbul pendapat bahwa merekalah yang lebih tahu masalah-masalah kehidupan masa kini. Sementara itu, orang tua mereka sudah kuno, ketinggalan zaman, dan pendapatnya tidak sesuai lagi dengan keadaan sekarang.

     Komunikasi antara remaja perempuan dan orang tua serta anggota keluarga lain sering kali lebih sulit. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pendapat tentang apa yang layak dikerjakan remaja putri.

     Jika perbedaan tersebut menjadi tajam pada hal-hal yang penting, dari pihak remaja seyogianya jangan bertindak keras dan kasar. Sikap terpuji adalah diam atau mengiyakan (meski tidak setuju dengan pendapat atau sikap orang tuan). Itu bisa dilakukan sambil mencari waktu dan situasi yang tepat untuk secara perlahan-lahan memberitahukan (atau merayu) kepada orang tua tentang pendapat dan sikapnya yang berbeda. Jika masalahnya sangat serius, sedangkan rayuan tidak mempan, hadirnya orang ketiga mungkin bisa membantu. Kakek, saudara tua yang lain, kadang bisa berperan sangat baik dalam menjembatani perbedaan yang ada. Dalam situasi seperti ini, tindakan remaja yang paling fatal ialah ”meninggalkan keluarga” baik terang-terangan maupun diam-diam dan mengalihkan kepercayaan kepada orang lain.

Teman Sebaya

A. PENGERTIAN TEMAN

    Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita memerlukannya (”a friend indeed is a friend in need). Orang yang tanpa diminta siap menolong kita. Dalam bahasa sajak: “Yang siap menyediakan bahu tempat kita menangis (”shoulder to cry on”). Persis seperti yang terjadi dalam Permainan Bujur Sangkar Pecah, teman adalah orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu persis kebutuhan pemain lain, dan dengan ikhlas memberikan miliknya agar mereka bisa menyelesaikan tugas.

B. PENGERTIAN TEMAN SEBAYA

     Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat, dan seterusnya. Dengan demikian, di antara teman sebaya hampir tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa saling mempengaruhi sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya, kesetiakawanan di antara teman sebaya bisa pula saling menjerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan.

     Dalam kerangka pengertian tersebut, dalam keluarga sebenarnya remaja memerlukan ”teman sebaya”, baik antara remaja dan kakak yang sudah dewasa maupun antara remaja dan kedua orang tua. Dari pihak remaja, yang terpenting adalah sikap menjadi “friend in need”dalam keluarga. Seyogianya, kedua orang tua dan saudara lain juga siap menjadi teman sebaya bagi remaja dalam keluarga.

C. MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI TEMAN SEBAYA BAGI REMAJA LAIN

     Tantangan bagi setiap remaja:

Mencari dan mendapatkan teman sebaya yang bisa saling mengajak pada kebaikan dan bukannya mengajak pada hal-hal yang kurang baikMenjadi contoh bagi teman sebaya lain, baik dalam sikap maupun kepribadianMenempatkan diri sebagai teman sebaya teman-teman di lingkungan sekolah atau lingkungan bermain, yang dipercaya akan dapat membantu memecahkan segala macam persoalan tanpa diminta. Juga, dalam keluarga masing-masing.

Etika Penolong

Agar penolong dan korban merasa nyaman dalam melakukan tindakan, harus dipatuhi etika tindakan pertolongan. Etika dalam melakukan pertolongan antara lain:

Menganalisis kondisi lingkungan. Dalam melakukan pertolongan hendaknya harus diperhatikan kondisi lingkungan di sekitar korban.Memperkenalkan diri. Penolong wajib memperkenalkan diri kepada korban. Tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa aman dan nyaman korban, sertta menghindari kemungkinan salah paham.Meminta izin. Sebelum melakukan tindakan pertolongan, seorang penolong harus meminta izin kepada korban (sadar), keluarga/kerabat atau orang terdekat dengan korban.Merahasiakan kondisi korban. Seorang penolong wajib menjaga dan merahasiakan kondisi korban, terutama yang bersifat pribadi dan privasi.Meminta bantuan dan kesaksian orang lain.Tindakan pertolongan hendaknya disaksikan dan dibantu oleh orang lain. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan salah paham dan dapat pula dijadikan sebuah kesaksian apabila ada gugatan dari pihak korban di kemudian hari

Tujuan Pertolongan Pertama

Tindakan pertolongan pertama pada korban merupakan langkah medis vital dengan tujuuan;

Menyelamatkan jiwa korban. Keselamatan jiwa korban adalah tujuan paling utama dari sebuah tindakan pertolongan.Mencegah cacat berkelanjutan. Tindakan pertolongan darurat selain ditujukan untuk menyelamatkan nyawa, juga untuk mencegahkemungkinan cacat berkelanjutan. Setelah keselamatan nyawa korban tercapai, seorang penolong harus memerhatikan kondisi korban dimana terdapat kemungkinan-kemungkinan yang mengarah kepada kecacatan berkelanjutan.Memberikan rasa nyaman pada korban. Setelah dua poin tersebut di atas tercapai, tindakan pertolongan diupayakan mengarah kepada memberikan rasa nyaman pada korban. Rasa nyaman akan mengurangi kondisi kepanikan korban sehingga mental korban terkondisikan.Menunjang proses penyembuhan korban. Terakhir, tindakan pertolongan diarahkan kepada proses penyembuhan. Sebelum korban sampai di fasilitas medis, korban berhak mendapatkan tindakan pertolongan yang menunjang kesembuhan cedera.

     Pada keadaan darurat apabila tidak dapat memperoleh semua tujuan di atas, penolong dapat mengabaikan satu atau lebih poin tujuan tersebut dengan urutan prioritas seperti urutan di atas. Prioritas utama tujuan penyelamatan adalah menyelamatkan jiwa korban. Prioritas ini didahulukan lebih dahulu daripada pilihan mencegah kecacatan, memberikan rasa nyaman, dan menunjang proses penyembuhan korban

Alkohol

A. PENGERTIAN ALKOHOL DAN MINUMAN KERAS (MIRAS) 

    Alkohol merupakan cairan yang bening, tak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar. Diperoleh dari hasil fermentasi karbohidrat. Alkohol mudah dimetabolisme oleh tubuh, sehingga cepat memenuhi kebutuhan kalori. Sementara itu, minuman keras (MIRAS) adalah minuman yang secara sengaja diberi alkohol.

B. MANFAAT DAN KEBURUKAN ALKOHOL BAGI MANUSIA

    Alkohol memiliki beberapa manfaat.

Dalam kehidupan sehari-hari, alkohol berperanan penting sebagai campuran makanan dan minuman, desinfektan (pensuci hama), bahan bakar, serta bahan dasar berbagai obat dan kosmetik.Setelah minum alkohol, badan terasa hangat, terutama untuk daerah-daerah berhawa dingin.Alkohol dapat menurunkan kesadaran, sehingga bisa mengurangi stres.Minum miras sering dianggap tanda kejantanan, kedewasaan, dan kehidupan modern–termasuk juga di kalangan remaja

 Namun, alkohol lebih banyak keburukan daripada manfaatnya.

Segera setelah diminum, alkohol menurunkan kesadaran, sehingga menimbulkan penurunan kemampuan untuk berbuat baik, belajar, dan bekerja. Jika berkendara, peminum mudah celaka karena konsentrasinya menurun akibat alkohol.Menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.Gangguan metabolisme yang bisa berdampak pada kelainan jantung sampai gagal jantungHambatan pembentukan trombosit, merusak sungsum ..tulang, sehingga bisa menyebabkan pendarahan, anemia, dan kekurangan sel darah putihBisa merusak hati, dalam jangka panjang mengakibatkan ..kegagalan fungsi hati dan kankerMeningkatkan kerentanan infeksi karena kerusakan sa..luran pernapasan, hati, atau kurang makanDapat menyebabkan kerusakan susunan sarafAlkohol juga dapat menimbulkan ketergantungan fisik (mendapatkan rasa nyaman). Dalam jangka panjang, alkohol membuat orang ketergantungan secara psikis (jiwa). Ini karena minuman itu bisa menimbulkan rasa gembira dan optimistis yang semu secara berlebihan. Akhirnya, peminum makin lama menjadi semakin sering mabuk.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG REMAJA TERJERUMUS DALAM KETERGANTUNGAN ALKOHOL/MIRAS

     Pengenalan pada alkohol atau miras hampir sama kejadiannya dengan pengenalan pada rokok.

Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantunganUntuk meningkatnya kejagoan, kelaki-lakian, dan modernisasiHasrat berkelompok dengan teman senasib dan sebayaAdanya stres atau konflik batin ataupun masalah yang sulit diselesaikanKeinginan dianggap perkasa/jantan dan diseganiDorongan dari lingkungan sosial yang “mendesak” remaja untuk mencoba minum miras; kalau tidak, mereka dianggap tak solider dengan lingkungan sosial

D. CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI ALKOHOL/MIRAS

    Jika sudah telanjur kenal dengan miras, para remaja sebaiknya melakukan usaha pengendalian diri danpercaya diri bahwa mereka yang berhasil menghentikan miras adalah orang yang mandiri, tidak bergantung pada hal-hal lain di luar diri sendiri, apalagi hanya alkohol. Akhirnya, mereka bisa berkembang menjadi remaja berprestasi.

Perhimpunan Nasional

     Perhimpunan Nasional berada di setiap Negara anggota penandatanganan Konverensi Jenewa. Masing-masing Negara hanya memiliki satu perhimpunan nasional di negaranya.

     Untuk dapat diakui, suatu perhimpunan nasional harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Didirikan disatu negara penandatangan Konvensi Jenewa 1949.Merupakan satu-satunya Perhimpunan Nasional Palang Merah,Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah di negaranya.Diakui oleh pemerintah yang sah dinegaranya dengan dasar Konvensi Jenewa dan Undang-Undang Nasional.Bersifat mandiri atau mempunyai status otonomi yang memungkinkan untuk bergerak sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan.Memakai nama dan lambang Palang Merah , Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah.Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan diseluruh wilayah negaranyaMemperluas kegiatannya ke seluruh wilayah negaranya.Menerima anggota dan staf tanpa membedakan ras, jenis kelamin,kelas ekonomi, agama atau pandangan politik.Menyetujui dan taat pada statuta gerakan.Menghormati Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Humaniter Internasional.

Asal Usul PMI

A. Saat Perang Kemerdekaan

     Peperangan, menimbulkan korban manusia. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, banyaknya korban yang berjatuhan memunculkan usulan untuk mendirikan Perhimpunan Palang Merah Indonesia.

     Usulan tersebut diajukan oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan kepada pemerintah Belanda pada tahun 1932 . Pada masa penjajahan Belanda, kegiatan kepalangmerahan dijalankan oleh Palang Merah Belanda cabang Hindia atau NERKAI (Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie) yang terbentuk tanggal 21 Oktober 1873. Usulan mendirikan palang merah bagi Indonesia oleh dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan mendapat sambutan. Saat sidang konferensi NERKAI  yang berlangsung tahun 1940 usulan mereka dibahas. Namun sayang usulan itu ditolak oleh pemerintah Belanda karena menganggap rakyat Indonesia belum mampu mengatur organisasi palang merahnya sendiri. Membentuk perhimpunan Palang Merah memerlukan keahlian dan banyak persiapan yang tidak mudah. Meskipun ditolak, cita-cita dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan tidak surut. Mereka terus mengadakan sosialisasi dan konsolidasi ke berbagai pihak.

B. Setelah Indonesia Merdeka

     Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan Menteri Kesehatan saat itu, Dr Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk Perhimpunan Nasional Palang Merah.

     Atas perintah Presiden, pada tanggal 5 September 1945 dibentuklah susunan kepanitiaan beranggotakan 5 orang. Selanjutnya disebut dengan Panitia Lima. Mereka mempunyai  tugas menyusun rencana pembentukan Palang Merah Nasional yaitu Palang Merah Indonesia.

Ketua : Dr. R. Mochtar

Penulis : Dr. Bahder Johan

Anggota : Dr. Djoehana

             Dr. Marzuki

             Dr. Sitanala

     Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI atau Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil Presiden RI pertama.

C. Kegiatan Palang Merah Indonesia

     Pada saat PMI baru terbentuk, banyak kesulitan yang dihadapi. Kurangnya dana, peralatan dan sumber daya manusia membuat gerak langkah PMI sedikit terhambat. Namun hambatan ini teratasi dengan banyaknya sukarelawan yang bersedia bergabung dan membantu PMI. Berbagai kesulitan yang ada, sedikit demi sedikit dapat teratasi. Sebagai kegiatan awal, dibentuklah Pasukan Penolong Pertama (Mobile Colone) oleh cabang-cabang PMI.

     Saat itu baru terbentuk 40 cabang PMI di seluruh Indonesia. Anggota Pasukan Penolong Pertama direkrut dari pelajar sekolah tinggi dan menengah.Pada permulaan tahun 1946, terkumpul 60 orang pelajar wanita yang dididik untuk menjadi pembantu juru rawat. Mereka dilatih dan  diasramakan di Gedung Chr.HBS Salemba, Jakarta.

     Setelah menyelesaikan pelatihannya, sukarelawan itu dikirim ke berbagai daerah di luar Jakarta, termasuk ke daerah-daerah yang masih dilanda pertempuran kecil. Sejak saat itu, Palang Merah Indonesia semakin menunjukan keberadaannya sebagai lembaga yang melakukan kegiatan kepalangmerahan di Indonesia.

     Agar kegiatan PMI mendapat keleluasaan dalam bertindak, maka PMI perlu mendapat perlindungan hukum dari negara. Perlindungan hukum itu juga merupakan syarat yang harus  diberikan oleh negara, yang diatur oleh hokum internasional, sebagaimana telah disepakati oleh seluruh negara di dunia, bahwa satu negara hanya boleh memiliki satu badan kepalangmerahan

Resusitasi Jantung dan Paru

     Resusitasi jantung paru atau Cardiopulmonary Resucitation (CPR) dilakukan ketika didapati korban mengalami henti napas yang dapat berakibat pada keselamatan jiwa korban. Tujuan paling utama dari tindakan CPR adalah membuka kembali jalan napas, ketika didapati tanda-tanda jalan napas menyempit bahkan tertutup.

     Resusitasi jantung paru (CPR) harus diawali dengan tindak penilaian dan menganut rumus ABC, yaitu Airway(saluran napas), Breathing (bernapas) dan Circulation(peredaran darah).  Apabila didapati keadaan korban tidak sadarkan diri, dilakukan rumus A, Airway (membuka saluran napas). Langkah ini dilakukan dengan menengadahkan kepala korban, letakkan satu tangan di dahi korban dan dua jari tangan di dagu. Langkah kedua adalah rumus B, Breathing (memeriksa ada tidaknya napas) . Dengarkan bunyi napas sampai 10 detik, bila tidak ada napas segera lakukan pernapasan buatan.

     Langkah terakhir adalah rumus C, Circulation(peredaran darah). Ketika tidak ada denyut nadi korban, denyut brachial (bagian dalam lengan) ataupun denyut karotid (di denyut rongga antara tracheadan otot leher), segera periksa tanda-tanda peredaran darah melalui penampakan warna kulit korban. Bila tidak ada tanda-tanda peredaran darah, segera lakukan bantuan denyut. Membuka jalan napas, memberikan pernapasan buatan, dan bantuan denyut merupakan keseluruhan dari tindakan Resusitasi Jantung Paru atau Cardiopulmonary Resucitation (CPR).

Penilaian Berkala

Untuk menjamin keselamatan korban, tindakan pertolongan pertama dan penilaian harus diulang. Tindakan ini disebut dengan penilaian berkala. Tujuan dari penilaian berkala adalah memastikan pertolongan yang dilakukan sudah tepatataupun mencari hal-hal yang terlewati. Penilaian berkala dilakukan sebelum korban dibawa ke instalasi medis. Penilaian berkala pada korban kondisi parah dilakukan setiap 5 menit, sedangkan keadaan stabil setiap 15 menit.

Penilaian berkala dilakukan dengan cara;

Penolong mencari kembali respons korban.Respons korban biasnya membaik seiring dengan membaiknya keadaan korban. Akan tetapi, apabila kondisi korban memburuk, respons korban menurun.Penolong menilai kembali dan memperbaiki jalan napas korban bila sekiranya diperlukan. Penilaian meliputi frekuensi dan kualitas.Penolong memeriksa jalan darah dan nadi korban.Pemeriksaan ini dilakukan secara terperinci dan sekiranya tindakan, sesegera mungkin dilakukan tindakan penyelamatan.Penilaian secara terperinci keadaan kulit dari ujung kepala hingga ujung kaki. Penilaian keadaan kulit meliputisuhu dan keadaan.Penolong memeriksa kembali penatalaksanaan menyeluruh yang telah dilakukan, seperti memeriksa kembali pembidaian, pembalutan, penanganan pendarahan, penanganan keadaan jalan napas dan aliran darah.Penolong melakukan komunikasi terus-menerus dengan korban (korban sadar).Penilaian berkala diproritaskan dilakukan untuk memantau tanda vital korban.

Pemeriksaan Fisik

     Pemeriksaan fisik adalah tindakan pertolongan dengan melakukan pengecekan fisik secara mendetail dan menyeluruh pada korban. Pemeriksaan fisik ditujukan untuk menemukan semua gangguan yang mengancam nyawa korban. Pemeriksaan fisik harus merujuk kepada penilaian yang terarah dan berorentasikan kepada permasalahan yang dihadapi oleh korban. Pemeriksaan terarah diartikan sebagai penilaian secara keseluruhan yang berorientasikan kepada tindakan pertolongan yang harus segera diambil berdasar keadaan korban.

     Pemeriksaan fisik yang menyeluruh dilakukan secara rinci dan sistematikmulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, pemeriksaan fisik harus dilakukan secepat mungkin. Pemeriksaan fisik yang terlalu lama justru akan memperpanjang penderitaan korban. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengandalkan pancaindra. Tindakan pemeriksaan fisik yang dilakukan, antara lain:

Penglihatan (inspeksi)Pendengaran (auskultasi)Perabaan (palpasi)

     Keadaan cedera fisik pada korban mungkin terlihat, tidak terlihat, bahkan menyimpan potensi bahaya bagi keselamatan korban. Penerapan tindakan pemeriksaan harus saling berhubungan antara inspeksi, auskultasi, dan palpasi. Selain metode inspeksi dan palpasi yang diterapkan, penolong juga harus mendengarkan (auskultasi) keluhan korban (terutama pada kasus korban sadar). Mendengarkan keluhan korban dapat diartikan sebagai kepedulian penolong terhadap korban. Dengan demikian, korban merasa nyaman menggutarakan keluhannyakepada penolong sehingga informasi yang lengkap dan detail mengenai kondisi fisik korban dapat diperoleh dalam waktu yang singkat.

     Ketelitian dalam pemeriksaan fisik mendukung tindakan pertolongan yang benar dan efektif sehingga keselamatan korban segera tercapai. Sementara itu, yang perlu dicari dalam pemeriksaan fisik, antara lain;

Perubahan bentuk (deformilitas). Deformilitasmerupakan tindakan pemeriksaan dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah terjadi cedera.Luka terbuka (open injuries). Open injuriesmerupakan tindakan memeriksa keadaan luka disekujur tubuh korban. Luka terbuka berpotensi menimbulkan bahaya bagi korban (kehilangan darah, infeksi, dan lain-lain).Nyeri (tenderness). Nyeri adalah respons alamiah ketika tubuhmerasakan potensi bahaya. Pemeriksaan nyeri dilakukan dengan menekan daerah lunak di sekitar cedera.Bengkak (swelling). Selain nyeri, pemeriksaan nyeri dilakukan dengan menekan daerah lunak di sekitar cidera.Serta kondisi lain yang mungkin untuk dianalisis.

 

      Pemeriksaan fisik dilakukan secara cermat dan berurutan mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki (pemeriksaan fisik Head to Toe). Pemeriksaan Head to Toe dilakukan dengan cara:

Meraba dan mengamati. Tindakan meraba dan mengamati dilakukan mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki secara teliti untuk mencari kemungkinan bahaya yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi korban.Membandingkan (simetry). Bagian tubuh korban yang cedera biasanya menampakkan perubahan, baik yang terlihat ataupun teraba. Tindakan membandingkan dilakukan denganmengamati perbedaan keadaan korban sesudah cedera terhadap keadaan korban sebelum cedera.Membau (smelling). Tindakan membau dilakukan dengan mencium bau yang tidak biasa pada korban. Tindakan membau dilakukan terhadap mulut, saluran napas, lubang tubuh, luka, dan lain-lain.Mendengar (Hearing). Tindakan mendengar dapat dilakukan pada kondisi pasien sadar ataupun tidak sadar. Tindakan mendengar ketika korban tidak sadar dapat dilakukan terhadap kondisi vital korban, seperti napas, denyut jantung, dan sebagainya.

 

     Urutan pemeriksaan Head to Toe yang benar sebagai berikut.

Pemeriksaan kepala dilakukan dengan cara meraba sekeliling kepala tanpa menggerakkan memindahkan, ataupun menggeser letak kepala dan leher korban.Pemeriksaan telinga dilakukan dengan cara memperhatikan, mengamati, mencari segala bentuk cairan yang keluar dari dalam lubang telinga.Pemeriksaan mata korban dilakukan dengan cara membuka mata korban kemudian mengamati ukuran, bentuk, warna, dan segala perubahan yang terjadi pada pupil mata.Pemeriksaan hidung dilakukan dengan cara memerhatikan, mengamati, dan mencari darah atau cairan lain yang keluar. Selain itu, dilakukan pemeriksaan terhadap rasio dan kedalaman napas dan apakah ada bau atau tidak (rasio napas dewasa (16-20 kali per menit).Pemeriksaan mulut dilakukan dengan mencari kemungkinan terjadinya hambatan napas. Pemeriksaan pada mulut juga dilakukan untuk mencari kemungkinan terjadinya luka di dalam rongga mulut, selain itu dilakukan pula pemeriksaan bau.Pemeriksaan wajah dilakukan dengan mengamati perubahan yang terjadi pada wajah dan mengamati perubahan (deformasi) sebelum dan sesudah kejadian.Pemeriksaan warna kulit dan suhu tubuh. Pada daerah tubuh yang mengalami cedera biasanya terjadi perubahan warna, serta kenaikan suhu tubuh.Pemeriksaan leher diawali dengan melonggarkan pakaian korban, kemudian perhatikan luka, lebam, bengkak di sekitar leher. Tindakan meraba leher dilakukan untuk mencari kelainan pada tulang leher dan tulang dasar tengkorak bagian bawah dan belakang.Pemeriksaan lengan dimulai dengan mengamati luka dan kelainan (patah tulang).Pemeriksaan bahan meliputi bahu, dada sampai perut. Pemeriksaan badan dimulai dengan melakukan pengamatan (melihat, meraba, membaui) secara teliti sepanjang bahu, dada, dan perut. Pemeriksaan dilakukan untuk mencari luka, patah tulang, luka dalam, pembengkakan, pendarahan serta bentuk kelainan lain.Panggul dan sekitar panggul. Pemeriksaan panggul dilakukan untuk mencari kelainanpada panggul, tulang panggul, genital, dan anal. Pemeriksaan dilakukan dengan meremas tulang panggul dan mengamati pergerakannya.Tungkai kaki. Pemeriksaan tungkai kaki ditujukan untuk mengetahui kelainan pada tungkai (patah tulang). Pemeriiksaan tungkai dilakukan dengan memeriksa (mengamati dan meraba) sepanjang tungkai.Pemeriksaan kaki dilakukan hingga ke ujung jemari kaki. Pemeriksaan ini dilakukan harus secara cermat karena kaki terdiri dari banyak tulang.

 

HIV & AIDS

A. PENGERTIAN AIDS

    Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus (jasad sub-renik) yang disebut Human Immunodeficiency Viru(HIV).

B. BAGAIMANAKAH HIV MELEMAHKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH ?

    Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut juga CD4-T. Selama terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh akan semakin menurun. Akhirnya, sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh.

     Ini akan membuat kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita. Bahkan, kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba bisa menjadi ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur, ataupun mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu, penderita bisa saja meninggal karena TBC, diare, kanker kulit, infeksi jamur, dll.

Narkoba/Napza

A. PENGERTIAN NARKOBA/NAPZA

    Kepanjangan NARKOBA adalah NARKOTIK, ALKOHOL, dan OBAT TERLARANG. Sementara itu, NAPZA adalah NARKOTIK, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA. Jika bahan/zat ini masuk ke dalam tubuh manusia, otak (susunan saraf) akan terganggu dan menimbulkan ketergantungan

     Penyalahgunaan Napza adalah penggunaan salah satu atau campuran beberapa jenis NARKOBA/NAPZA, baik kadang-kadang maupun teratur, sehingga menimbulkan gangguan pada kesehatan jasmani, kesehatan jiwa (mental-emosional), dan fungsi sosial. Seseorang yang telah mengonsumsi Napza akan menjadi ketergantungan.

     Ia akan mengalami suatu keadaan di mana ia harus memenuhi keinginan untuk mengonsumsi Napza dengan takaran dosis yang makin lama semakin bertambah. Ini dikenal dengan istilah TOLERANSI. Jika dosis dikurangi atau pemakaiannya dihentikan, akan timbul gejala yang disebut putus zat (SAKAU = rasa sakit yang sangat karena ketagihan).

B. JENIS - JENIS NARKOBA

Alkohol

  Cara penggunaan, efek, dan hal lain

Jumlah sedikit yang diminum membuat rileksJumlah banyak membuat mabuk, berlangsung beberapa jamMempersulit konsentrasi dan memperlambat reaksi tubuhJumlah besar dapat menimbulkan kematianKerusakan pada jantung, hati, lambung, dan otakDapat menyebabkan adiksi/ketagihan dan sulit berhenti menggunakanDilarang menjual minuman keras tanpa izin; hanya orang dewasa (lebih dari 18 tahun yang boleh membeli dan minum di kedai minuman)Kebanyakan orang tidak melihat alkohol sebagai obat

- Obat Penenang: Nitrazepam, Diazepam, Luminal

  Cara penggunaan, efek, dan hal lain:

Ditelan sebagai pilEfek berlangsung beberapa jamMenjadikan rileksJumlah banyak dapat mematikan, terutama jika diminum bersama alkoholDapat membuat lebih cemasSulit lepas jika diminum untuk jangka waktu lamaSetiap orang boleh menggunakannya, tapi harus dengan resep dokter

- Opiat : Codein, Morfin, Heroin/Putau

   Cara penggunaan, efek, dan hal lain:

Pemakaian dengan ditelan, diisap, disuntikanJumlah kecil membuat rileks, jumlah banyak membuat tidurMenghentikan nyeriBerlangsung beberapa jam, membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulitDapat mematikan terutama jika disuntikan atau diminum bersama alkoholKerusakan pada pembuluh darah balik dan kulit jika disuntikanMudah kecanduan dan sulit melepaskannyaDilarang memiliki dan mengonsumsi kecuali dengan resep dokterCodein dan morfin digunakan secara legal untuk medisHeroin atau putau tidak digunakan untuk tindakan medis secara legalOrang akan berpikir tentang heroin/putau jika mereka berbicara mengenai orang yang menyalahgunakan dan kecanduan obat

- Ganja

Cara penggunaan, efek, dan hal lain:Diisap sendiri/dengan rokokMembuat warna dan suaran lebih semarak dan kerasBerlangsung setengah hingga beberapa jamMembuat konsentrasi dan reaksi tubuh tergangguKemungkinan terjadi kerusakan paru-paruDilarang memiliki dan menjual ganja

 

- Lisergic Asid Diethylamide (LSD)

   Cara penggunaan, efek, dan hal lain:

Ditelan sebagai pil, kadang-kadang sebagai cairanEfek sangat tergantung pada situasi dan suasana hatiBerlangsung 6-12 jamMembuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulitBisa membuat “kacau” yang berlangsung beberapa hariDilarang menjual dan memilikinya

- Rokok

   Cara penggunaan, efek, dan hal lain:

Diisap, yang biasa merokok merasa rileks dan gembiraDapat menunda rasa laparBerlangsung 10-30 menitMempengaruhi banyak bagian tubuhMempercepat denyut jantung dan meningkatkan tekanan darahBisa merusak paru-paru dan bagian tubuh lainMenyebabkan kankerTubuh tergantung pada nikotinTidak ada larangan hukum merokok bagi semua umur

Amfetamin

  Cara penggunaan, efek, dan hal lain:

Ditelan (pil), dihirup (bubuk), dan kadang disuntikkanMembuat orang lebih terjaga dan bersemangatBerlangsung beberapa jamMembantu konsentrasi untuk sementaraSesudahnya merasa letihJumlah banyak dapat mematikan karena gagal jantungDilarang memiliki dan menggunakannya

Met-Amfetamin (Shabu-Shabu)

  Cara penggunaan, efek , dan hal lain:

Dipanaskan di atas kertas aluminium/dalam botol/bongUapnya diisapEfeknya sama dengan amfetamin

Kokain

  Cara penggunaan, efek, dan hal lain: 

Dihirup sebagai bubukDapat juga dicampur amfetamin untuk meracik ekstasiMenyebabkan si pemakai sangat gembira, lepas kendali termasuk dorongan seksualSering dipakai untuk pesta seks

GLUE: Lem Aibon, Pembersih Kuku Aceton, Bensin

   Cara penggunaan, efek, dan hal lain:

Uapnya dihirup melalaui hidung dan mulutBerlangsung cepatCepat memabukkanBeberapa bahan/aerosol dapat mematikanBanyak disalahgunakan anak jalanan

Tuesday, 29 November 2016

Penyalahgunaan Obat

A. PENGERTIAN OBAT

     Obat adalah racun yang dibuat dari bahan kimia. Racun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit (obat luar), mulut (oral), dubur (anal), vagina, dan semua lubang tubuh yang ada. Ada juga yang disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh darah. Apabila digunakan dengan alasan tepat dalam dosis yang pas, obat akan bermanfaat. Namun, jika disalahgunakan, artinya dikonsumsi tanpa alasan yang jelas dan dalam dosis yang berlebihan, obat akan meracuni tubuh. Obat ini bisa menimbulkan ketergantungan, merusak organ tubuh, dan bahkan dapat berakibat pada kematian.

     Ada empat golongan obat berdasarkan bahaya dan cara mendapatkannya.

Obat bebas; yang dapat dibeli dan diminum secara bebasObat bebas terbatas; hanya dapat diperoleh dengan resep dokterObat berbahaya; seperti obat anti-depresansia (penekan kesedihan), stimulansia (perangsang), dan halusinogen (pembentuk mimpi palsu yang indah). Pil BK, Mandrax (Mx), ekstasi, dll. termasuk ke dalam golongan obat berbahaya ini.Narkotika seperti candu, ganja, heroin, kokain, morfin, dan turunannya

     Dalam kenyataannya, di beberapa kota besar, obat bebas terbatas, obat berbahaya, dan narkotika kadang bisa dibeli secara bebas. Bahkan, obat ini terkadang ditawarkan secara langsung oleh penjual kepada remaja secara gelap atau sembunyi-sembunyi.

B. ALASAN REMAJA MENYALAHGUNAKAN OBAT 

     Remaja adalah kelompok potensial yang terjerumus dalam perilaku berisiko ngepil (lewat mulut) dan nyuntik(melalui suntikan). Remaja ngepil kebanyakan mulai dengan coba-coba, yang akhirnya menjadi ketergantungan. Coba-coba ini dipengaruhi beberapa hal.

Adanyasikap individu yang berpotensi coba-coba seperti mudah frustrasi, tidak senang diatur, sulit bergaul, ingin dianggap hebat, agresif, eksperimental, mudah bosan, malas, dll. Atau malah sebaliknya seperti sikap solider terhadap kawan yang berlebihan tanpa pikir panjangAdanya tren (kecenderungan) penggunaan obat tertentu sebagai citra remaja modern (contoh: penggunaan ekstasi akhir-akhir ini)Hampir semua obat memiliki efek toleransi; semakin tinggi dosis akan berefek makin besarMudahnya obat didapat di sekitar tempat tinggal remaja, sementara pengawasan obat kurang efektif

C. TAHAPAN PENYALAHGUNAAN OBAT PADA REMAJA 

     Biasanya, remaja ngepil melalui tahap-tahap berikut ini :

Tahap pemakaian coba-cobaTahap pemakaian insidental (kadang-kadang)Tahap penyalahgunaanTahap ketergantungan

D. BAHAYA NGEPIL

     Pengaruh obat secara umum sebagai berikut.

Ketergantungan (kejiwaan, tanpa kerusakan tubuh); tanpa minum obat tertentu, remaja yang bersangkutan sudah tidak mampu berprestasi sama sekaliKecanduan: tubuhnya sudah terganggu, sehingga selalu memerlukan obat tersebut; umumnya remaja menjadi kurang peduli terhadap lingkungan, gangguan kepribadian dan mental, rasa percaya yang berlebihan, dll.Kesehatan: pengaruhnya tergantung pada bahan kimia yang terkandung dalam obat tersebut; pada penggunaan obat bebas dan bebas terbatas (catatan: sebenarnya sebagian besar remaja “ditipu” untuk ngepil obat jenis ini) terjadi toleransi (obat tidak manjur bila dosisnya tak tinggi).

      Sementar itu, beberapa obat berbahaya dan narkotik bisa menimbulkan tidak normalnya koordinasi motorik, bicara cedal/bertele-tele, merusak jantung, ginjal, hati, saraf, dan organ-organ tubuh lainnya. Saat ini sering terjadi kematian mendadak akibat gagal jantung atau keracunan otak karena dosis obat yang terlalu tinggi.

E. RISIKO NYUNTIK

     Nyuntik memiliki bahaya sama dengan ngepil dalam tingkatan yang lebih parah karena:

Penyuntikan hampir selalu narkotik yang memiliki bahaya paling besarPenyuntikan memiliki akibat yang lebih langsung ke dalam tubuh manusiaPenyuntikan umumnya lebih disukai jika menggunakan alat suntik dan jarum yang sama untuk beberapa remaja. Ini karena sisa darah yang ada di alat suntik meningkatkan efek alat yang disuntikkan. Akibatnya, nyuntik dapat pula berisiko penularan berbagai penyakit lewat darah seperti PHS, hepatitis-B , dan AIDS yang telah disebutkan sebelumnya.

F. TANDA SEORANG REMAJA BERADA DI BAWAH PENGARUH OBAT BERBAHAYA

    Remaja yang sedang ngepil secara umum terlihat:

Lesu atau gelisahBanyak keluar keringatKurang konsentrasiGerakan bergetarKelihatan ketakutanBanyak minum airTanda-tanda tersebut sangat nyata pada pengguna ekstasi.

G. MEMBANTU REMAJA MENCEGAH DIRI DARI NGEPIL ATAU NYUNTIK

     Kalau masih coba-coba atau insidental, bantulah agar ia:

Memiliki rasa malu, karena ngepil/nyuntik itu perilaku memalukanMeninggalkan lingkungan ngepil/nyuntikAktif dalam kegiatan lainMeningkatkan ibadahYang terpenting adalah mengembangkan sikap percaya diri dan pengendalian diri yang kuat

Rokok

A. MANFAAT DAN KEBURUKAN MEROKOK

    Sebagaimana halnya berbagai aktivitas, merokok memiliki manfaat sekaligus keburukan. Namun, keburukannya lebih banyak daripada manfaatnya.

- Manfaatnya

Mengurangi stres, tekanan, atau perasaan yang kurang enak, sehingga secara tidak langsung menyebabkan remaja menjadi lebih beraniMenimbulkan perasaan nikmatMempererat pergaulan antar-teman, terutama jika semua sahabat merokokMeningkatkan keberanian dan perasaan “jantan”, “jagoan”, atau “macho”Mengurangi nafsu makan sehingga bisa mencegah kegemukan

 - Keburukannya

     Rokok mengandung sekitar 700 jenis racun yang berbahaya bagi kesehatan. Antara lain, yang telah dikenal luas, adalah karbon monoksida (CO) yang bisa mematikan dan nikotin yang mendorong pengapuran jantung serta pembuluh darah. Selain itu, ada tar yang dapat menyumbat serta mengurangi fungsi saluran pernapsan dan menyebabkan kanker serta berbagai bahan kimia yang dapat menimbulkan keracunan pada hati dan otak.

Rokok bisa mengurangi konsentrasi, misalnya sewaktu mengemudi, berpikir, dll.Rokok menurunkan kebugaran tubuhRokok bukan hanya meracuni perokok sendiri, tapi juga orang di sekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang samaRokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan “kehilangan sesuatu” jika tidak ada, yang berakibat pada penurunan prestasi belajar dan bekerjaRokok memboroskanSekarang rokok bukan lagi tanda “jagoan”, tapi justru cenderung tanda kampunganRokok bisa menyulut kebakaran yang dapat merusak harta benda

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG REMAJA MULAI DAN TERUS MEROKOK

    Hal-hal berikut ini, sendiri-sendiri atau bersama-sama, bisa mendorong remaja mulai merokok dan terus merokok.

Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantunganUntuk meningkatnya kejantanan dan kelaki-lakianHasrat berkelompok dengan kawan senasib dan sebayaAdanya stres atau konflik batin ataupun masalah yang sulit diselesaikanDorongan dari lingkungan sosial yang “mendesak” remaja untuk merokok; kalau tidak merokok kadang dianggap tak solider dengan lingkungan sosialKetidaktahuan akan bahaya merokok

C. CARA MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK

    Beberapa hal dapat kita lakukan untuk menghentikan kebiasaan merokok secara bertahap.

Yakin dan optimistis bahwa kita bisa berhenti merokokTanamkan rasa benci pada rokok (hindari rokok)Kurangi kumpul-kumpul tanpa tujuan dengan perokokMenjaga makanan sehari-hariCukup olahraga, tidur, dan istirahatJangan menahan lapar lama-lamaMenghindari makanan yang banyak sekali bumbu dan • menjauhi alkoholJika ada keinginan merokok, alihkan perhatian pada hal lain • seperti makan permen karet atau permen lain yang bisa digunakan sebagai pengganti rokok sementaraBerniat serius berhenti merokok dan berserah diri pada • Allah

     Yang terpenting dari kesemuanya adalahpengendalian diri dan percaya diri, remaja yang berhasil ialah mereka yang mandiri, tidak bergantung pada hal-hal lain di luar diri sendiri, apalagi hanya rokok.

 

Norma Sosial

A. Pengertian Norma Sosial

    Norma sosial ialah serangkaian peraturan yang disepakati bersama untuk dipelihara, dijaga, dan ditaati oleh semua anggota suatu masyarakat.

    Norma bisa bersumber dari:

Agamaundang-undang atau peraturan negaraadat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat

B. KEWAJIBAN REMAJA TERHADAP NORMA SOSIAL 

    Setiap masyarakat di suatu wilayah bisa memiliki adat dan kebiasaan yang berlainan. Inilah yang membuat norma sosial bisa berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Namun yang lebih penting adalah kemauan dan kesanggupan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan norma tersebut.

     Hubungan lain jenis, apalagi yang terkait dengan hubungan seksual, merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam norma sosial. Untuk itu, para remaja layak memberi perhatian yang lebih terhadap norma tersebut. Usahakan agar jangan sampai melanggar norma.

C. TANGGUNG JAWAB REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM MENAATI NORMA SOSIAL

    Semua anggota masyarakat, termasuk REMAJA, harus menaati norma tersebut. Remaja laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban yang sama dalam mematuhi norma sosial yang ada. Taat terhadap norma berakibat pada penerimaan dan pujian masyarakat. Seseorang akan DITERIMA dalam masyarakat hanya apabila ia mau dan mampu mengikuti norma sosial yang berlaku di lingkungannya. Sementara itu, pelanggaran norma menyebabkan PENOLAKAN dan pemberian hukuman dari masyarakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial, termasuk pengucilan.

     Pengucilan sosial memang tidak begitu menyakitkan. Namun, sering kali orang yang dikucilkan akan merasa diasingkan dan tidak dianggap oleh masyarakat. Lambat laun, mereka akan berontak dan tidak menghiraukan masyarakat. Mereka bisa jadi malah akan melakukan tindakan asusila yang lebih ekstrem. Ini tentu saja bisa merugikan orang yang bersangkutan.

D. KONSEKUENSI SESEORANG APABILA MELANGGAR NORMA SOSIAL 

     Jika norma yang dilanggar juga merupakan norma tertulis yang dituangkan dalam bentuk undang-undang, pelanggarnya akan diancam hukuman oleh negara. Apabila norma yang dilanggar juga merupakan kaidah agama, para pelaku akan terkena sanksi sesuai dengan agama masing-masing, baik sanksi di dunia maupun di akhirat kelak.

Pengembangan Potensi Diri

A. PENTINGNYA CITA-CITA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA 

     Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang harus menetapkan tujuan hidup secara pasti. Salah satu yang pasti bagi remaja ialah CITA-CITA. Terutama mengenai cita-cita tentang pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa apa saja. Bisa berubah, bisa berganti. Semakin terperinci cita-cita seseorang, makin jelas dan mudah untuk mewujudkannya. Semakin matang usia seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya cita-cita yang ingin digapai semakin mantap.

B. HAK SERTA KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAAN DALAM MENCAPAI CITA-CITA TERSEBUT 

     Cita-cita bagi remaja perempuan sama penting dengan cita-cita bagi remaja laki-laki. Di masa depan, semakin banyak profesional perempuaan yang diperlukan masyarakat. Tuntuan partisipasi kaum hawa di berbagai bidang pembangunan dewasa ini, di mana hak dan kewajiban perempuan sebagai warga negara disejajarkan dengan laki-laki, hendaknya memacu para remaja putri untuk berprestasi setinggi mungkin.

     Asalkan masih dalam batas-batas yang wajar atas kodrat dan fitrah mereka sebagai perempuan. Untuk itu, mendorong remaja perempuan memiliki cita-cita setinggi langit dan berusaha membantu mewujudkannnya menjadi sangat diperlukan.

C. USAHA DALAM MENCAPAI CITA-CITA 

    Semua manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, memiliki kelebihan. Kelebihan tiap-tiap orang sering kali disebut sebagai POTENSI DIRI. Kadang-kadang, potensi diri juga disebut sebagai FITRAH, nilai-nilai yang baik, yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Kelebihan ini dapat dipelihara, diperkuat, dan dikembangkan untuk mendukung pencapaian cita-cita seseorang.

     Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan benar potensi diri masing-masing. Lalu, setidaknya setiap orang memelihara dan mengembangkan potensi diri agar bisa mewujudkan cita-cita dengan baik. Dengan kata lain, kemampuan diri tersebut dipelihara dan dikembangkan untuk mencapai fitrah masing-masing.

D. MEMAHAMI KELEMAHAN DIRI AGAR TIDAK MENGHAMBAT PENGEMBANGAN POTENSI 

     Di samping potensi diri, semua orang juga memiliki KELEMAHAN. Jika dibiarkan, kekurangan ini bisa mengganggu potensi diri dan tentu saja menghalangi tercapainya cita-cita. Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan jujur terhadap kelemahan masing-masing untuk kemudian ditekan agar tak muncul dan tidak mengganggu pencapaian cita-cita.

     Ada dua hal mendasar yang bisa menghancurkan cita-cita remaja :

Pertama adalah hal-hal yang disebabkan oleh ulah remaja itu sendiri semisal hamil di luar nikah, cacat karena kecelakaan, terkena penyakit mematikan seperti AIDS, dan tentu saja meninggal dunia.Kedua adalah adanya pengaruh dari luar seperti perang, bencana alam, dan masalah keluarga (misalnya perceraian serta kesulitan ekonomi).

E. PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI DAN MEMBANTU MENCAPAI CITA-CITA 

     Sahabat karib diperlukan setiap orang untuk membantu mewujudkan cita-cita, menggali potensi diri, dan mengurangi kelemahan. Mereka adalah teman yang bisa diajak berdiskusi, bertukar pikiran serta pendapat, dan saling memberi nasihat. Itu semua bisa lebih mematangkan dan mendorong mewujudkan cita-cita dan sekaligus membantu mengatasi segala hal yang menghambatnya.

Pendalaman Remaja Sebaya


A. MAKNA DARI PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) 

    PRS adalah penjabaran dari kesetiakawanan dan perasaan senasib sepenanggungan. Ini merupakan bukti bahwa seorang teman adalah sahabat sejati. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya sudah melakukan PRS; misalnya dalam bentuk komunikasi dua arah dengan teman sebaya. Kadang-kadang, kita menasihati teman kita. Pada waktu lain, teman kita menasihati kita tentang sesuatu. Ini semata-mata dilakukan karena kita saling menyayangi teman sebaya kita.

     PRS yang kita pelajari di sini tidak lain ialah melaksanakan segala sesuatu yang sudah biasa kita lakukan. Cuma, kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja. Demi kesuksesan masa depan bersama. Sesuai dengan cita-cita masing-masing.

     Para PRS yang sudah dilatih didorong untuk terpanggil menyebarluaskan pengetahuan kepada teman-teman sebaya, di sekolah dan di kelompok bermain, sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para pendidik sendiri diharapkan menjadi panutan bagi teman-teman sebayanya dalam berperilaku. Sikap menjaga rahasia teman juga merupakan prasyarat yang utama.

B. CARA MELAKSANAKAN PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA 

    Karena PRS dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antar-teman sebaya, tidak ada cara baku untuk melaksanakannya. Tempatnya bisa di mana saja. Waktunya bisa kapan saja. Bisa satu kali, bisa berkali-kali pertemuan. Suasananya bisa apa saja. Yang paling penting adalah menciptakan suasana saling percaya. Usahakan agar kerahasiaan teman tetap saling dijaga.

     Seyogianya PRS dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut.

Tahap Penerimaan

     Pada tahap ini yang penting adalah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman. Tunjukkan rasa tertarik Anda. Bantu ia mengungkapkan keseluruhan masalah yang dideritanya. Jangan beri nasihat apa pun pada tahap ini. Dengan menceritakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50% dari permasalahan yang mengganjalnya.Beberapa teman yang berperilaku berisiko kadang tidak mengerti sama sekali risikonya. Menghadapi teman yang demikian, diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan agar sedikit demi sedikit ia memahami risiko yang sedang ia hadapi. Ingat, jangan beri nasihat dalam tahap ini.

- Tahap Pemasukan Ide

     Di tahap ini, pelan-pelan masukkan ide Anda ke dalam benak dan hati teman Anda. Usahakan untuk tidak tergesa-gesa dan jangan memasukkan banyak ide secara sekaligus. Sebaiknya, berikan sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan.Juga, diharapkan agar pemasukan ide jangan dikemas dalam suasana “menggurui atau “mendikte”. Kalau bisa, usahakan agar dibuat suasana sedemikian rupa sehingga seakan-akan ide itu bukan datang dari Anda, melainkan dari teman Anda sendiri. Dengan kata lain, pada tahap ini Anda membimbing teman Anda untuk siap menolong diri sendiri.

     Sekali lagi tekankan bahwa pada tahap ini Anda harus membuktikan Anda sendiri konsekuen dengan sikap Anda. Anda adalah contoh remaja yang sehat dan sejahtera. Yang paling penting adalah mengimbangi keseluruhan upaya pemasukan ide dengan doa ke hadirat Allah.

- Tahap Pemeliharaan

     Ide yang sudah dimasukkan harus dipelihara. Ini karena pembentukan atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, dibutuhkan upaya terus-menerus dan berulang-ulang guna mengajak teman menuju ke arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.

     Usahakan agar tahap pemeliharaan ini ”disamarkan” dalam bentuk silaturahmi biasa. Dengan demikian, tidak kelihatan bahwa Anda memaksakan keinginan Anda untuk diikuti teman Anda. Yang penting, seringlah berkomunikasi dan membahas masalah-masalah yang ada. Yang tidak kalah penting adalah agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Monday, 28 November 2016

Menjadi Pemimpin Yuk!!!

  1. Ingat! Setiap orang itu unik, masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan... Tidak ada salahnya kan dicoba mulai sekarang, menjadi PEMIMPIN..!! Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada diri sendiri maupun orang lain. 

  2.  Meyampaikan Pesan Sebuah proses diskusi, berbicara, bahkan pada saat saling memandang sebenarnya sedang mencoba menyampaikan sesuatu kepada orang lain.. saat itu kita sedang melakukan suatu proses yang sering disebut komunikasi.. Cara komunikasi:
  3. 1. Verbal -> Menggunakan bahasa lisan atau tulisan. 
  4. 2. Non Verbal -> Melalui gerak bahasa tubuh, bahasa isyarat, sikap, ekspresi wajah. 
  5. 3. Komunikasi = Menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain.

  6.  Dalam proses komunikasi ada beberapa unsur yang harus ada: Pesan Media / Saluran Komunikator (pengirim pesan) Komunikan (penerima pesan) Umpan Balik Beberapa hal yang mendukung komunikasi: 
  7. 1. Kenali diri sendiri. 
  8. 2. Kenali orang lain 
  9. 3. Mau mendengarkan. 
  10. 4. Memberi pernyataan yang jelas. 
  11. 5. Memberi umpan balik 
  12. 6. Mau membuka diri Kalo tadi yang mendukung komunikasi, ada juga yang menghambat komunikasi, antara lain:
  13.  a. Egois. 
  14. b. Pemarah.
  15. c. Lingkungan yang buruk 
  16. d. Membeda-bedakan status sosial 
  17. e. Permusuhan
  18.  Nah bagaimana teman-teman berkomunikasi? Ingat-ingat kembali hal apa saja yang ada pada diri kita, apa yang membuat kita belum berhasil berkomunikasi? Kelebihan apa yang kita punya sehingga komunikasi berhasil? Apa yang akan kita lakukan untuk meningkatkan ketrampilan berkomunikasi?

  19.  Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing Setiap Jum'at disekolahku selalu menyelenggarakan kegiatan Jum'at Bersih.. Aku bersama teman-teman membersihkan lingkungan sekolah Apapun yang kita kerjakan, kalo dikerjakan bersama pasti akan terasa ringan dan cepat... Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama Manfaat kerja sama.. 
  20. - Kita bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang lebih cepat, 
  21. - Pekerjaan yang berat jadi ringan, dan
    - Kita bisa lebih akrab dengan teman-teman. Faktor pendukung kerja sama :
  22.  - Masing-masing pihak menghargai kekurangan dan kelebihan masingmasing - Sama-sama paham tujuan kerjasama 
  23. - Terbuka 
  24. - Ada yang mau jadi koordinator. Selain itu, ada juga faktor penghambat, seperti: 
  25. 1. Tidak bertanggung jawab 2. Mau menang sendiri atau egois 3. Curiga atau suka mencurigai
  26.  4. Tidak bisa membedakan antara kerjasama dengan sama-sama kerja 6


  27.  Bekerja sama akan menguatkan karakter kita. Yuk kita diskusikan karakter-karakter (kualitas positif) yang akan kita punya setelah melakukan kerja sama... Membentuk kelompok juga akan memudahkan kerja sama. Tapi sebelum berkelompok, kita harus sepakati tujuan yang akan kita capai bersama... Setelah masing-masing tau apa tujuan bersama yang akan dicapai, tentu saja perlu seorang yang akan mengkoordinir dan mengarahkan kita ke tujuan yang sudah kita sepakati.. Nah orang itu adalah pemimpin kita.. Kelompok yaitu kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi kearah tujuan bersama. 7

  28.  Keinginan Untuk Berbuat dan Berusaha Mengapa berminat bergabung dengan PMR? Nah itu adalah motivasi yang mendorong kita untuk mau berbuat dan berusaha. Motivasi banyak manfaatnya lho.. Kita jadi semangat untuk mencapai tujuan, cita-cita, impian 8

  29.  Apa Yang Bisa Kita Lakukan Saat merencanakan dan melaksanakan Tri Bakti, apakah anggota PMR perempuan dan laki-laki mempunyai peran yang berbeda ataukah sama? Kita buat daftar kegiatan dan daftar tugas yuk... Nama Kegiatan : Tugas Anggota Laki-laki Tugas Anggota Perempuan Apakah tugas yang dilakukan anggota PMR perempuan tidak bisa dilakukan oleh anggota laki-laki, atau sebaliknya? Mengapa? Gender: Peran, sifat, tugas, fungsi dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh masyarakat karena dipengaruhi oleh budaya 10

Lebih Dalam Tentang Lambang

  1. LAMBANG Tanda Palang Merah, Banyak yang mengira jika Lambang Palang Merah ada hubungannya dengan simbol agama, padahal sama sekali tidak ada hubungannya...
  2.  Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah diatas dasar putih ditetapkan Ketika pemerintah Turki diminta penjelasan mengenai hal ini, sebagai lambang mereka menekankan kepekaan tentara muslim terhadap bentuk khusus untuk palang/salib dan mengajukan agar perhimpunan nasional serta perlindungan, dimana pelayanan medis militer mereka, diperbolehkan untuk menggunakan lambang yang berbeda yaitu Bulan Sabit Merah. setiap negara hanya Gagasan ini perlahan-pelahan mulai diterima, memperoleh  menggunakan semacam pengesahan dalam bentuk 'reservasi' dan diadopsi satu lambang sebagai lambang yang sederajat dengan lambang palang merah dalam konvensi tahun 1929. Lambang Bulan Sabit Merah di atas dasar putih yang saat itu dipilih oleh Persia (sekarang Iran) diakui sebagai lambang pembeda dengan fungsi dan tujuan yang sama dengan lambang palang merah, dan singa dan matahari merah sebagaimana tercantum pada Konvensi-konvensi Jenewa 1949 dan protokol tambahan I dan II 1977 

  3. Lambang Kristal Merah Tahun 2005 Kristal Merah diatas dasar putih diadopsi menjadi lambang alternatif apabila di suatu negara terjadi konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang menggunakan Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, ICRC dan IFRC dapat menggunakannya secara khusus untuk kegiatan kepalangmerahan yang dilaksanakan di daerah tersebut. 

  4.  LAMBANG Lambang memiliki dua fungsi yaitu sebagai Tanda Pengenal dan Tanda Perlindungan. Sebagai Tanda Pengenal, Lambang digunakan pada masa damai atau pada saat tidak terjadi konflik, perang atau pada saat tidak terjadi bencana. Gunanya adalah sebagai tanda pengenal: - Identitas; bahwa seseorang adalah anggota Gerakan, staff, personel Perhimpunan Nasional, ICRC dan IFRC. - Hak milik; bahwa sesuatu seperti fasilitas, sarana, peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan adalah milik Gerakan (ICRC, Perhimpunan Nasional, IFRC). Dengan seizin Perhimpunan Nasional, tanda pengenal lambang dapat digunakan oleh pihak lain untuk tujuan mendukung kegiatan kepalangmerahan. Sebagai Tanda Perlindungan, Lambang digunakan ketika konflik, perang atau saat bencana terjadi. Fungsinya, untuk memberitahukan bahwa seseorang adalah anggota Gerakan dan menandai personel medis militer, sehingga harus dilindungi. Tanda perlindungan juga digunakan untuk menandai fasilitas medis militer (bangunan, peralatan, kendaraan termasuk kapal dan rumah sakit). Untuk tujuan ini, dalam pembuatan Lambang, tidakboleh ada sesuatu pun yang ditambahkan padanya, baik terhadap Palang Merah, Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah atau pada dasar putihnya. Lambang tersebut harus berukuran besar dan mudah terlihat. 


  5.  Penggunaan lambang Palang Hijau milik Departemen Kesehatan, bukanlah merupakan
    penyalahgunaan Lambang. Penyalahgunaan Lambang: Lambang yang tidak digunakan secara benar, disebut dengan penyalahgunaan lambang. Ada beberapa macam penyalahgunaan yaitu: 
  6. 1. Peniruan Penggunaan tanda-tanda yang mirip dengan LambangPalang Merah, namun sebenarnya bukanlah Lambang Gerakan Palang Merah. Tentu saja hal itu dapat disalah mengerti sebagai Lambang untuk Gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
  7.  2. Penggunaan yang Tidak tepat Yaitu Penggunaan Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah oleh kelompok atau perorangan terutama untuk tujuan komersial. Penggunaan oleh sesorang atau kelompok yang berhak namun tidak sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan. 
  8. 3. Pelanggaran Berat Penggunaan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dalam masa perang untuk melindungi personel militer atau perlengkapan militer dianggap sebagai kejahatan perang.


Sunday, 13 November 2016

Pendarahan

Pengertian Perdarahan
Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali pada saat masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.

Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru – paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Bagian sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru – paru untuk kembali diperkaya dengan oksigen.
Arteri/Pembuluh Nadi
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar
Vena/Pembuluh Balik
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap
Kapiler/Pembuluh Rambut
Arteri akan terbagi – bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan
Denyut
Dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi berada dekat dengan kulit.
Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah:
1. Radial – Berada di pergelangan tangan
2. Carotid – Berada di leher
3. Femoral – Berada di lipatan paha
4. Bracial – Berada di lipatan ketiak / lengan atas
Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri.
Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti cedera atau penyakit.
Berdasarkan sumber perdarahan:
a. Perdarahan nadi
b. Perdarahan pembuluh balik
c. Perdarahan pembuluh rambut
Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan terlihat ada di luar tubuh.
Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir langsung keluar tubuh.
Perdarahan yang harus segera ditangani adalah perdarahan yang dapat mengancam nyawa.
Perdarahan luar
Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.
Perawatan untuk Perdarahan luar
a. Tekanan Langsung
b. Elevasi
c. Titik Tekan
d. Immobilisasi
Menggunakan Torniket
Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain utnuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan.
Perdarahan dalam
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.
Gejala dan Tanda Pendarahan Dalam
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sbb.:
a. Batuk darah berwarna merah muda
b. Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi)
c. Terdapat memar
d. Bagian Abdomen terasa lunak
Perawatan untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi kejadian dan hubungi tenaga terlatih.
  1. Jaga jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan
  2. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan
  3. Atasi Syok
  4. Pindahkan penderita secepatnya
Laporkan kemungkinan adanya perdarahan dalam kepada tenaga terlatih segera setelah mereka tiba di lokasi.
Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit.
Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa keadaan seperti :
  1. Riwayat benturan benda tumpul yang kuat
  2. Memar
  3. Batuk darah
  4. Muntah darah
  5. Buang air besar atau air kecil berdarah
  6. Luka tusuk
  7. Patah tulang tertutup
  8. Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut
  9. Perawatan Perdarahan
  10. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan
  11. a. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
  12. b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan
  13. c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
  14. d. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban.Pada perdarahan besar:
  15. a. Jangan buang waktu mencari penutup luka
  16. b. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
  17. c. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak), bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
  18. d. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
  19. e. Pasang pembalutan penekan
  20. Pada perdarahan ringan atau terkendali :
  21. a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
  22. b. Tekan sampai perdarahan terkendali
  23. c. Pertahankan penutup luka dan balut
  24. d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam:
  25. a. Baringkan dan istirahatkan penderita
  26. b. Buka jalan napas dan pertahankan
  27. c. Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
  28. d. Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok
  29. e. Jangan beri makan dan minum
  30. f. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
  31. g. Rujuk ke fasilitas kesehatan